Kemenimipas Pantau Produksi Padi Uang Premi Sebanyak 159 Ton untuk Napi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) berperan aktif dalam mencetak ketahanan pangan, terutama di lingkungan permasyarakatan. Di dalam lembaga permasyarakatan, kegiatan ini disuguhkan kepada narapidana untuk mengasah kemampuan diri, supaya nantinya mereka bisa mandiri setelah selesai menghadapi hukuman. Selain itu, hasil pertanian dari program ini juga menjadi bahan makanan yang memenuhi kebutuhan para tahanan.

Menurut video yang diperagakan di akun Instagram Menteri Imipas Agus Andrianto pada Senin (20/10/2025), Pulau Nusakambangan dipilih sebagai area percobaan untuk program ketahanan pangan di lapas. Menteri Imipas melakukan perubahan dengan memanfaatkan lahan-lahan yang belum digunakan di pulau penjara untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, hingga perikanan.

“Pembinaan narapidana kini difokuskan pada dampak sosial dan ekonomi yang nyata. Pulau Nusakambangan kini bertransformasi menjadi kawasan ketahanan pangan terpadu, tempat narapidana diberdayakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, serta industri lainnya,” kata Menteri Agus.

Sejak Presiden Prabowo Subianto memproklamirkan visi swasembada pangan, program pertanian padi dan jagung telah dilaksanakan di Pulau Nusakambangan, diikuti pula penegakannya di seluruh lapan di Indonesia. Hasil panen padi di lahan milik Imipas mencapai 159 ton, sedangkan jagung 229 ton.

Tanaman yang ditanam oleh narapidana di berbagai daerah meliputi kacang-kacangan, sorgum, dan umbi, dengan total lahan lebih dari 328,43 hektare. Selain itu, lahan perkebunan kelapa, kelapa sawit, dan lada seluas 45 hektare menghasilkan panen sebesar 36 ton. Untuk mendukung program hilirisasi keju, Imipas telah menanam 360.700 bibit kelapa.

Program holtikultura juga dilaksanakan dengan tanaman sayuran, buah-buahan, jamur, dan cabai, yang menempati lahan sebanyak 94 hektare. Sementara itu, kegiatan peternakan menjadi salah satu pilihan untuk memajukan ketahanan pangan bagi narapidana. Dalam setahun terakhir, ada 380 ekor sapi, 1.165 ekor domba, 32.950 ekor ayam pedaging, dan 13.737 ayam petelur yang dipelihara. Produksi telur dari ayam petelur mencapai 147.460 kg, sedangkan daging ayam pedaging mencapai 146.985 kg.

Di bidang perikanan, sejumlah 10.892 narapidana terlibat dalam budi daya ikan dan udang. Sebelumnya, Menteri Agus bersama jajaran menebar 674.718 bibit ikan dan 9.035.000 bibit udang vaname.

Dari berbagai program ketahanan pangan yang telah dilakukan, total premi yang diterima narapidana mencapai Rp 700.153.577. Premi ini ditransfer ke rekening masing-masing narapidana sebagai modal saat mereka selesai menjalani hukuman.

Selain ketahanan pangan, pemberdayaan narapidana juga dilakukan melalui penguatan UMKM di dalam lapan. Menteri Agus juga menggelar Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) sebagai wadah pemasaran produk-produk buatan narapidana di seluruh Indonesia.

“Melalui pembinaan keterampilan, narapidana juga aktif menyumbang pendapatan dan PNBP. Banyak produk UMKM bernilai tinggi yang dihasilkan oleh tangan terampil narapidana bersaing di pasar internasional,” kata Menteri Agus.

Jumlah transaksi di Ippa Fest 2025 mencapai Rp 1.302.311.528, baik dari penjualan reguler maupun hasil lelang produk narapidana.

“Apresiasi berupa premi dan remisi hanya sebagian manfaat yang langsung felt oleh mereka. Membangun keyakinan masyarakat dan menghapus stigma negatif terhadap narapidana adalah tujuan utama,” ungkap Menteri Agus.

Untuk memperkenalkan produk dari lapan ke masyarakat, Direktorat Jenderal Permasyarakatan juga memasukkan 225 produk UMKM ke dalam e-Katalog LKPP. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan, Ditjen Permasyarakatan mendirikan 205 unit lembaga pelatihan kerja di seluruh Indonesia, seperti balai latihan kerja konveksi, paving block, batako, pupuk, dan rokok. Dari kegiatan UMKM, tercatat 102.780 narapidana menerima premi hasil program ketahanan pangan, UMKM, dan balai latihan kerja.

Program pemberdayaan narapidana melalui ketahanan pangan dan UMKM tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membuka peluang untuk mereka berintegrasi kembali ke masyarakat dengan lebih positif. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesempatan kepada mereka yang sedang menjalani hukuman untuk berubah dan menjadi bagian produktif masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan