Sejak akhir Agustus 2025, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta mengalami kehabisan. Untuk menangani situasi ini, beberapa pihak memohon kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar meningkatkan impor BBM khusus untuk SPBU swasta.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa peningkatan impor BBM untuk SPBU swasta tidak bisa dilakukan dengan segera. “Tentang BBM, ada yang bilang habis ini, habis itu. Padahal ini impor, ini negara hukum, ada aturan, bukan negara tanpa tuan. Pasal 33 UUD 1945 mengatur bahwa sektor produksi vital bagi kehidupan masyarakat harus dikuasai oleh negara,” ujarnya dalam HIPMI-Danantara Business Forum 2025 di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Bahlil menambahkan bahwa Kementerian ESDM telah menaikkan kuota impor BBM untuk SPBU swasta pada tahun 2025 hingga 110% dibandingkan tahun 2024. Namun, pada pertengahan Agustus 2025, kuota tersebut sudah habis. Dia menjelaskan bahwa pengelolaan impor BBM harus sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku di Indonesia.
“Jadi, jangan mengira negara ini tidak memiliki aturan. Kalau ada yang merasa bisa berbuat sesuka hati di sini, silakan cari negara lain. Di negara ini, semua warga harus patuh pada peraturan yang ada di Republik Indonesia,” katanya. Bahlil juga memperingatkan kader HIPMI untuk tidak terlibat sebagai perantara atau melobi dalam hal impor dan distribusi BBM. Menurutnya, pemerintah sudah memberikan kuota impor kepada SPBU swasta.
“Jadi, kuota impor kita berikan, bukan tidak berikan. Mungkin ada kader HIPMI yang jadi perantara, melobi, atau bermain-main dengan barang. Jangan begitu, begitu. Aku sudah pernah lakukan hal seperti itu. Jangan kalian gunakan diri saya. Ini aku ingatkan betul. Jangan main-main untuk bangsa ini,” tutupnya.
Studi kasus terkini menunjukkan bahwa pemenuhan stok BBM di SPBU swasta sering terganggu oleh faktor logistik dan koordinasi antara pemerintah dan pihak swasta. Hal ini memunculkan tantangan dalam menjaga stabilitas pasokan BBM di masa depan. Untuk memastikan ketersediaan BBM tetap terjamin, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara pemerintah dan pelaku usaha di bidang energi.
Peningkatan efisiensi dalam distribusi BBM juga diperlukan, terutama dalam menghadapi musim liburan dan kebutuhan yang meningkat secara tiba-tiba. Dengan demikian, masing-masing pihak harus siap mengoptimalkan sumber daya yang ada dan bekerjasama untuk menghindari kekurangan stok di masa mendatang. Masalah ini menyerukan solusi jangka panjang yang melibatkan investasi di infrastruktur penyimpanan dan pengelolaan stok yang lebih baik.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.