Hujan Mikroplastik di Jakarta dan Bodetabek: Penelitian BRIN Menyoroti Masalah Lingkungan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, mengungkapkan adanya kemungkinan hujan yang mengandung mikroplastik tidak hanya di Jakarta, namun juga bisa terjadi di wilayah Bodetabek, yang meliputi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Partikel mikroplastik ini dapat tersebar melalui udara dan angin ke daerah sekitar.

Menurut Reza, gerak udara dan angin yang mengangkut mikroplastik selalu bergerak dinamis, sehingga fenomena ini juga dapat terjadi di wilayah sekitar Jabodetabek. Hal ini disebabkan oleh aktivitas perkotaan yang padat, seperti jalur transportasi yang ramai, kawasan industri, permukiman, serta pembakaran terbuka yang sering terjadi.

Setiap daerah memiliki potensi melepaskan partikel mikroplastik ke udara. Ukuran mikroplastik yang sangat kecil dan ringan membuatnya mudah terbawa oleh angin dan dapat berpindah antar wilayah. Fenomena ini dikenal sebagai atmospheric microplastic deposition. Sistem cuaca dan gerak awan secara regional memungkinkan satu sumber polusi di kota besar untuk berdampak hingga ratusan kilometer. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika partikel mikroplastik juga turun bersama hujan di wilayah Jabodetabek, meskipun sampel yang diambil berada di Jakarta.

Untuk mengatasi masalah ini, Reza menyoroti pentingnya mengendalikan sumber mikroplastik dari awal. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mengurangi pembakaran terbuka dan mengelola sampah yang tidak terkendali. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih bijak dalam mengonsumsi plastik sekali pakai seperti kresek, sachet, botol plastik, gelas plastik, dan puntung rokok.

Ditambah lagi, Reza mengusulkan untuk memperbanyak sistem daur ulang di tingkat rumah tangga dan industri. Setiap industri perlu didorong untuk bertanggung jawab terhadap limbah mikroplastik yang dihasilkan. Langkah sederhana seperti memilah sampah, menghindari pembakaran plastik, dan menjaga kebersihan saluran air juga bisa memberikan dampak positif. Semua plastik yang tidak dibuang sembarangan akan mengurangi sumber mikroplastik yang terlepas ke udara dan tidak ikut jatuh bersama hujan.

Temuan partikel mikroplastik dalam air hujan di Jakarta sudah diungkapkan sebelumnya oleh Reza Cordova. Penelitian sejak 2022 menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan dalam setiap sampel air hujan di Jakarta. Mikroplastik ini terbentuk dari degradasi limbah plastik secara tidak sempurna dan menyebar melalui udara. Sumber utama mikroplastik meliputi serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka. Umumnya, mikroplastik ditemukan dalam bentuk serat sintetis dan fragmen kecil plastik, seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, hingga polibutadiena dari ban kendaraan. Rata-rata, setiap sampel mengandung sekitar 15 partikel mikroplastik.

Kejadian mikroplastik dalam hujan menjadi peringatan serius bagi kita semua. Kesadaran dan tindakan kolektif dalam mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan baik adalah langkah penting untuk melindungi lingkungan. Setiap tindakan kecil, mulai dari memilah sampah hingga menghindari pembakaran plastik, memiliki dampak jangka panjang pada kualitas udara dan air di sekitar kita. Mari berpartisipasi aktif dalam mengurangi polusi mikroplastik untuk memastikan generasi mendatang masih memiliki lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan