Dampak Ekonomi MBG ke Desa hingga Kabupaten Menurut Prabowo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) telah menampung 36,7 juta penerima manfaat, meskipun targetnya mencapai 82,9 juta orang. Menurutnya, jika program ini berjalan optimal, dampaknya bisa mencapai nilai ekonomi sebesar US$ 100 miliar atau Rp 1.657,5 triliun (dengan kurs Rp 16.575 per dolar AS) yang beredar di berbagai daerah.

Salah satu sumber yang dikutip oleh Prabowo dalam pernyataan ini adalah riset dari Rockefeller Institute, yang menunjukkan bahwa setiap US$ 1 atau Rp 16.575 yang dialokasikan pemerintah dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi daerah hingga lima kali lipatnya. Manfaat ini mencakup upah bagi pekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), supplier bahan pangan, hingga petani dan peternak yang terlibat dalam rantai program ini.

“Menurut mereka, setiap US$ 1 yang disuntikan ke MBG menghasilkan dampak ekonomi minimal lima kali lipat, bahkan sampai US$ 37. Kalian bisa bayangkan besarnya dampaknya,” kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Jika program MBG berjalan penuh pada tahun 2026 dengan anggaran Rp 330 triliun atau US$ 20 miliar, nilai ekonomi yang beredar di daerah-daerah pelaksana bisa mencapai US$ 100 miliar atau Rp 1.657,5 triliun. “Artinya, jika tahun depan kita mengalokasikan Rp 330 triliun untuk MBG, dan dengan dampak lima kali lipat, maka akan ada US$ 100 miliar yang beredar di desa, kecamatan, dan kabupaten,” tambahnya.

Prabowo juga menegaskan bahwa ini pertama kali dalam sejarah Indonesia, uang yang dulu diserap dari daerah ke pusat dan banyak yang lari ke luar negeri, kini dialokasikan kembali ke masyarakat. “Sekarang, uang itu kita gunakan di desa-desa, kecamatan, dan kabupaten,” ujarnya.

Selain itu, Prabowo melaporkan bahwa saat ini ada 12.508 unit SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia, jauh dari target pemerintah sebesar 32.000 unit. “Sudah 1,41 miliar porsi MBG dimasak dan dibagikan sejak 6 Januari 2025. Saat ini, 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sudah menerima makan bergizi gratis ini,” ujarnya.

Pembahasan lebih lanjut mengungkapkan bahwa program ini telah menciptakan sekitar 625.400 lapangan kerja baru, dengan target mencapai 1,6 juta. Selain itu, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDes sudah terintegrasi ke dalam ekosistem MBG, mendorong sirkulasi keuangan di wilayah pedesaan dan kota-kota kecil.

Setiap usaha kecil dan menengah, koperasi, serta BUMDes yang terlibat dalam program MBG membantu menciptakan kesempatan ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Terlalu sering kita mendengarkan cerita tentang program yang gagal di tanah air. Tetapi MBG bukti bahwa kreativitas dan komitmen pemerintah bisa menjadi katalisator perubahan. Bukan hanya untuk memberikan makan siap saja, tetapi juga merangsang perekonomian dari dasar. Mari kita terus mendukung dan memantau perkembangan ini, karena setiap uang yang digunakan dengan bijak akan mengubah hidup jutaan orang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan