BGN Akan Menutup Permanen Dapur MBG yang Masih Nakal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan penutupan terhadap 112 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dalam program makan bergizi gratis (MBG). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, ada 13 SPPG yang menyatakan siap untuk kembali beroperasi. Namun, pengecekan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan kesiapan mereka.

Keadaan yang memaksa penutupan SPPG tersebut berkaitan dengan pelanggaran SOP, termasuk praktik memasak terlalu dini, kegagalan dalam mensterilisasi food tray, dan kasus keracunan yang terjadi di berbagai wilayah. Untuk tekrar beroperasi, SPPG wajib memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SHLS), sertifikasi halal, Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), serta sertifikasi air bersih. Selain itu, dapur harus memenuhi petunjuk teknis (juknis), seperti penggunaan pendingin udara di ruang packing dan pemorsian, serta pelapisan epoksi di lantai untuk menghindari kontaminasi.

Tempat pencucian food tray atau ompreng juga harus terpisah dari area pencucian sayur. Nanik S. Deyang menyatakan ketegasan bahwa SPPG yang terus melanggar SOP akan ditutup secara permanen. Jika 13 SPPG yang ditutup sebelumnya mengulangi pelanggaran, mereka akan mengalami penutupan definitif.

Dalam upaya memastikan kualitas dan keselamatan program MBG, BGN tidak berkompromi terhadap SOP yang telah ditetapkan. Keputusan penutupan ini diharapkan dapat meningkatkan standar kebersihan dan keamanan pangan di sekolah-sekolah. Pengawasan yang ketat juga akan terus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program makan bergizi gratis berjalan dengan baik.

Penyajian makanan bergizi bagi anak sekolah harus menjadi prioritas utama. Kebersihan dan keamanan pangan tidak boleh dipertanyakan dalam upaya meng ارزشikan kesehatan generasi masa depan. Dengan standar yang ketat dan pengawasan yang konsisten, program MBG dapat menjadi pilar penting dalam mendukung perkembangan fisik dan kognitif anak-anak Indonesia.

Saat ini, banyak sekolah dan komunitas masih berusaha untuk memberikan akses makanan sehat bagi siswa. Inisiatif seperti ini tidak hanya mengurangi masalah gizi buruk, tetapi juga mendorong keterampilan hidup yang lebih sehat. Mari terus mendukung dan memantau program MBG agar anak-anak kami dapat tumbuh dengan gizi yang optimal.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan