Badan Pengawas Obat dan Makanan Mengenai Keamanan Makanan Gorengan Dengan Minyak Goreng Yang Telah Digunakan Berulang-Kali

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dengan langkah-langkah yang tegas, pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) terus memantau insiden keracunan yang terkait dengan makanan bergizi gratis di berbagai wilayah. Sebagai upaya pencegahan, jumlah penerima manfaat di satu unit SPPG (Satuan Pengelola Program Gizi) dikurangi hingga 2.000 hingga 2.500 orang, dengan kemungkinan peningkatan hingga 3.000 penerima jika memenuhi syarat keahlian juru masak.

Prof. Dadan Hindayana, Kepala BGN, menegaskan kepada wartawan pada Senin (20/10/2025) bahwa kehadiran juru masak professional di setiap SPPG akan menjadi prioritas dalam waktu lima hari ke depan. Selain itu, penggunaan test cepat (rapid test) diperluas untuk memastikan kualitas bahan pangan baik sebelum maupun sesudah pemrosesan. “Pengalaman Jepang selama 100 tahun dalam program makanan bergizi (MBG) menunjukkan bahwa 90 persen gangguan pencernaan disebabkan oleh bahan baku berkualitas rendah,” ungkapnya. Rapid test ini bertujuan memastikan makanan yang akan disebarkan masih layak konsumsi.

Untuk meningkatkan standar keamanan pangan, SPPG kini harus memastikan sterilitas wadah makan secara rutin. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap kasus keracunan yang terjadi akibat sanitasi yang buruk. Selain itu, air yang digunakan dalam proses memasak harus bersertifikat, seperti air galon atau air isi ulang yang telah melalui verifikasi.

Berdasarkan studi terkini, implementasi rapid test di SPPG telah menurunkan insiden keracunan sebesar 30% dalam waktu tiga bulan. Data ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan kebersihan dan pengawasan yang ketat. Sebuah kasus sukses tercatat di Provinsi Jawa Tengah, di mana peningkatan standar sanitasi SPPG mengurangi laporan gangguan pencernaan hingga 85% dalam setahun.

Dengan keberadaan juru masak profesional, penggunaan rapid test yang optimal, dan pemilihan air bersertifikat, program makanan bergizi gratis dapat berjalan lebih aman dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya mencegah keracunan, tetapi juga meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap keamanan pangan. Setiap langkah yang diambil pemerintah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga kesehatan anak-anak melalui pemberian makanan bergizi yang aman. Mari terus mendukung dan memantau implementasi kebijakan ini untuk masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan