Wayang Kulit di Pacitan: Ibas Membangkitkan Semangat Lestarikan Budaya Tradisional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) hadir pada acara wayang kulit yang diselenggarakan di Monumen Jenderal Soedirman, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu malam (18/10). Dalam pagelaran semalam suntuk tersebut, Ki Purbo Asmoro bertindak sebagai dalang yang mempertunjukkan cerita ‘Amartha Binangun’.

Cerita ‘Amartha Binangun’ yang dipentaskan melalui wayang kulit ini menceritakan tentang Pandawa Lima yang aktif dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupan mereka. Ibas menyampaikan harapan agar masyarakat Kabupaten Pacitan dapat memanfaatkan berbagai peran seperti karakter Pandawa tersebut untuk mengembangkan daerah mereka. Setiap individu diharapkan untuk berperan seperti Bima, Arjuna, Kresna, Nakula, dan Sadewa, yang saling melengkapi untuk mencapai kemajuan bersama.

Monumen Jenderal Soedirman, selain sebagai tempat bersejarah, juga dijadikan sebagai simbol perjuangan besar yang dilakukan oleh tokoh nasional Jenderal Soedirman. Tempat ini menggambarkan ribuan cerita tentang perjuangan panjang yang penuh pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Ibas mengingatkan bahwa kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan dari pendiri bangsa, para pemimpin, ulama, dan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, perjuangan itu harus dilanjutkan dan diwujudkan dalam semangat pembangunan yang berkelanjutan.

Bagian penting dalam pembangunan adalah persatuan, persaudaraan, dan kegigihan untuk terus bekerja sama. Ibas juga menekankan pentingnya menghadapi berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan. Semua ini harus dilakukan dengan kompak untuk memastikan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan dapat tercapai sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan yang berlaku, seperti Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan tersebut, Ibas menyerahkan tokoh wayang Bima kepada dalang Ki Purbo Asmoro. Dia berharap agar wayang khas masyarakat Jawa dan Pacitan tetap dilestarikan. Ki Purbo Asmoro, yang dikenal sebagai dalang handal di Kabupaten Pacitan, diharapkan dapat menanamkan pesan dan pikiran positif melalui seni wayang kulit kepada masyarakat.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Pacitan dari Fraksi Partai Demokrat, Camat Nawangan Sukarwan, Kapolsek, Danramil, para lurah, dan kepala desa Kecamatan Nawangan dan Kecamatan Bandar.

Pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana pendidikan dan penanaman nilai-nilai positif kepada masyarakat. Melalui cerita-cerita dalam wayang, pesan-pesan tentang persatuan, kerjasama, dan pengorbanan dapat disampaikan kepada generasi muda. Ini penting untuk dilestarikan agar budaya dan nilai-nilai kebangsaan tetap hidup di kalangan masyarakat.

Pembangunan sebuah daerah atau negara tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada nilai-nilai moral dan kesatuan masyarakat. Kerjasama dan komitmen bersama menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan. Dengan menyatukan kekuatan dan potensi, masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Mari kita terus memperjuangkan kemajuan bersama dengan semangat persatuan dan perjuangan yang abadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan