Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah melakukan serangan terhadap sebuah kapal yang diklaim terlibat dalam kegiatan penyelundupan narkoba di kawasan perairan internasional Amerika Selatan. Ini merupakan langkah baru dalam upaya militer AS untuk mengatasi masalah narkoba di wilayah tersebut.
Menurut laporan dari AFP pada Senin (20/10/2025), Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, mengumumkan serangan tersebut pada Minggu (19/10) waktu setempat. Operasi tersebut dilakukan pada Jumat (17/10) yang lalu. Hegseth menyatakan bahwa kapal yang diserang berhubungan dengan Tentara Pembebasan Nasional Kolombia, atau ELN, sebuah kelompok gerilya sayap kiri.
Tiga orang awak kapal tewas akibat serangan itu. Kapal tersebut sedang berlayar di perairan internasional yang berada di bawah pengawasan Komando Selatan AS, yang bertanggung jawab atas operasi militer di Amerika Latin. Hegseth tidak memberikan detail lebih lanjut tentang lokasi serangan, meskipun Kolombia memiliki pesisir di Karibia dan Pasifik.
Hingga saat ini, pemerintah Kolombia belum merespon pengumuman tersebut. Sebelumnya, AS telah mengerahkan beberapa kapal perang ke kawasan Karibia, dekat pantai Venezuela, sejak Agustus. Sejak saat itu, kapal-kapal perang AS telah menyerang enam kapal yang diduga terlibat dalam penyelundupan narkoba ke wilayah AS, menyebabkan sedikitnya 27 korban tewas.
Tindakan AS ini menimbulkan pertanyaan mengenai legalitas serangan terhadap kapal-kapal di perairan internasional tanpa upaya untuk menahan atau mengadili awak kapal.
Tindakan militer AS ini juga semakin memanas hubungan dengan Venezuela, di tengah spekulasi bahwa operasi tersebut mungkin bertujuan untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang dituduh oleh Washington sebagai pemimpin kartel narkoba. Pengumuman dari Hegseth juga datang setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penarikkan bantuan keuangan untuk Kolombia. Trump juga menyebut Presiden Kolombia, Gustavo Petro, sebagai “gembong narkoba” karena dianggap membiarkan produksi narkoba di negara tersebut semakin meluas.
Hal ini memperparah hubungan antara AS dan Kolombia, yang telah menjadi sekutu lama, menjadi semakin rekah. Dalam beberapa bulan terakhir, Trump dan Petro sering berselisih, terutama karena kritik Petro terhadap kehadiran Angkatan Laut AS di dekat Venezuela. Pada Sabtu (18/10), Petro menuduh AS bertanggung jawab atas kematian seorang nelayan Kolombia dalam serangan sebelumnya pada September.
Di tengah ketegangan ini, semua pihak masih menunggu reaksi lebih lanjut dari pemerintah Kolombia, sementara Amerika Serikat terus memperkuat kehadiran militernya di kawasan tersebut.
Tantangan global dalam penanggulangan narkoba menjadi semakin kompleks, terlepas dari upaya yang telah dilakukan. Konflik antarnegara dan kekuatan militer semakin mempersulit solusi damai. Bagaimana solusi alternatif yang efektif dapat diwujudkan?
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.