Pakistan dan Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata Terbaru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Unit militer Pakistan dan Taliban di Afghanistan telah terlibat pertempuran selama dua pekan. Ketegangan antara kedua belah pihak semakin terserang hingga akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Menurut Thecuy.com, pertempuran dimulai ketika pasukan Taliban melancarkan serangan ke wilayah Pakistan di sepanjang perbatasan pada tanggal 9 Oktober. Mereka menuduh Pakistan telah melakukan serangan udara di wilayah mereka.

Sebagian media, seperti AFP, melaporkan dua ledakan yang terdengar di Kabul dan satu lagi di wilayah tenggara Afghanistan pada tanggal 9 Oktober. Keesokan harinya, Kementerian Pertahanan Afghanistan yang dikendalikan Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut dan menyebutkan pelanggaran kedaulatan mereka.

Pasukan Taliban membalas serangan udara dengan pertempuran hebat di sepanjang perbatasan. Juru bicara Kementerian Pertahanan mereka, Enayat Khowarazm, mengaku operasi telah sukses dan berakhir pada tengah malam. Namun, mereka memberi peringatan bahwa serangan akan kembali jika terjadi pelanggaran lainnya.

Bentrokan yang terjadi menghanguskan 15 warga sipil dan melukai banyak lainnya. Jurubicara departemen informasi lokal Afghanistan, Ali Mohammad Haqmal, melaporkan pertempuran yang terjadi di distrik Spin Boldak, selatan Afghanistan, pada tanggal 15 Oktober. Sementara itu, pejabat rumah sakit setempat, Abdul Jan Barak, mengonfirmasi bahwa lebih dari 80 wanita dan anak-anak terluka.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menuduh Pakistan telah melakukan serangan terhadap distrik Spin Boldak lagi. Dia mengaku 12 warga sipil tewas dan 100 lainnya terluka, tanpa menyebutkan korban di pihak keamanan.

Terkait gencatan senjata, kedua belah pihak sepakat untuk berhenti berseteru selama 48 jam mulai pukul 18.00 hari Rabu (15/10). Kemterian Luar Negeri Pakistan mengkonfirmasi perjanjian ini dan Taliban memerintahkan pasukannya untuk menghormati kesepakatan tersebut. Pada pukul 17.30 sore, gencatan senjata resmi dimulai.

Walaupun gencatan senjata, Pakistan dilaporkan melanjutkan serangan udara ke distrik Urgun, menewaskan 10 warga sipil dan melukai 12 lainnya. Pejabat Taliban menyalahkan Pakistan melanggar kesepakatan dan ancam akan balas dendam. Namun, pada perundingan di Doha, Qatar, kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata lagi dan membentuk mekanisme perdamaian.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengonfirmasi kesepakatan tersebut dan menjanjikan pertemuan lanjutan di Istanbul pada tanggal 25 Oktober. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, juga mengonfirmasi kesepakatan dan menegaskan bahwa kedua belah pihak tidak akan melakukan tindakan permusuhan lagi.

Kedua negara telah melalui beberapa ronde perundingan untuk mengatasi konflik yang terus berlangsung. Namun, pertempuran terbaru menunjukkan bahwa masalah kedaulatan dan keamanan masih menjadi isu utama. Gencatan senjata yang baru ini diharapkan dapat memberikan ruang untuk mengukuhkan perdamaian dan menghentikan kekerasan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan