Mahasiswa Unud Bunuh Diri Akibat Tekanan Persiapan Skripsi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Universitas Udayana (Unud) menolak klaim bahwa tekanan skripsi menjadi penyebab mahasiswa dengan inisial TAS (22) melakukan bunuh diri. Setelah melakukan pengecekan dengan dosen pembimbing, terungkap bahwa proses bimbingan untuk mahasiswa FISIP tersebut berjalan dengan baik tanpa ada masalah yang signifikant.

“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, proses pembimbingan skripsi baru dimulai sekitar 20 hari yang lalu dan telah dilakukan dua sesi bimbingan,” ungkap Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani, dalam konferensi pers di kampus Universitas Udayana, seperti dilansir detikBali, Senin (20/10/2025).

Menurut Dewi, TAS selalu berhasil berkomunikasi dengan dosen pembimbingnya dengan lancar. Seluruh topik penelitian yang diajukan oleh mahasiswa tersebut juga selalu mendapatkan tanggapan positif dari dosen.

“Proses bimbingan berlangsung dengan baik, komunikasi yang baik, dan dosen pembimbing selalu siap mengakomodir ide yang diajukan almarhum,” jelasnya.

Ditambah lagi, Dewi menegaskan bahwa tidak ada laporan atau keluhan apapun dari TAS selama proses penelusuran skripsi berlangsung.

“Tidak ada catatan ataupun keluhan dari almarhum selama prosesi bimbingan dengan pembimbingnya,” tambahnya.

Tidak ada yang bisa mengungkapkan duka lebih besar dari kehilangan seorang mahasiswa yang masih berusia muda. Kasus ini mengingatkan kita betapa pentingnya dukungan psikologis bagi mahasiswa, tidak hanya dalam akademisi tetapi juga dalam menjaga kesehatan mental mereka. Kejadian seperti ini harus dijadikan pemikiran untuk meningkatkan sistem pendukung di kampus, termasuk adanya layanan konseling yang lebih aksesibel dan program pencegahan bunuh diri yang lebih efektif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan