Dapur MBG Kabupaten Ciamis Menyapu 4.365 Tenaga Kerja dari 88 SPPG, Gaji Sesuai Upah Minimum

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ciamis tidak hanya memberikan manfaat kepada siswa sebagai penerima, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian setempat. Ini terjadi karena program ini berhasil menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah yang signifikan.

Kabupaten Ciamis saat ini memiliki 88 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan setiap satuan ini telah merekrut 4.365 orang sebagai relawan atau pekerja. Koordinator SPPG Wilayah Kabupaten Ciamis, Eggy Armand Ramdani, menekankan bahwa keberadaan program MBG langsung membantu dalam penyerapan tenaga kerja.

Setiap SPPG melibatkan sekitar 46-50 relawan untuk menjalankan operasional program. Dengan jumlah 88 SPPG yang telah beroperasi, total relawan yang terlibat mencapai 4.365 orang. Eggy juga menjelaskan bahwa perjanjian kerja untuk relawan diatur secara internal oleh yayasan yang mengelola SPPG.

Gaji atau honor yang diterima relawan bersumber dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Ciamis. Namun, tidak semua relawan menerima fasilitas BPJS Kesehatan, karena kebijakan tersebut bergantung pada masing-masing yayasan. Namun, semua relawan sudah terdaftar pada BPJS Ketenagakerjaan.

Seorang relawan yang bekerja sebagai sopir distribusi di SPPG Sindangkasih, Rian, mengungkapkan bahwa gajinya telah naik dari Rp 110.000 menjadi Rp 115.000 per hari. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penerima manfaat MBG. Kontrak kerja relawan terikat selama program MBG masih berlangsung, dan selama itu mereka bisa terus bekerja.

Di SPPG Sindangkasih, terdapat sekitar 50 orang tenaga kerja, termasuk relawan dan tenaga ahli. Beberapa relawan juga mendapatkan pekerjaan melalui pemanggilan langsung, seperti yang dialami oleh Rian. Selain itu, petugas SPPG Sindangkasih juga aktif mendistribusikan program MBG ke berbagai sekolah, seperti yang dilakukan pada Senin, 20 Oktober 2025, di MTsN 9 Ciamis.

Program MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi siswa, tetapi juga memberikan kesempatan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Ini menunjukkan bahwa inisiatif pemerintah dalam bidang pendidikan dan kesehatan dapat berdampak positif pada perekonomian daerah. Dengan penyerapan tenaga kerja lokal, program ini membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung stabilitas ekonomi di Kabupaten Ciamis.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa program-program yang menyerap tenaga kerja lokal sepert ini dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Analisis unik dan simplifikasi dari kasus ini menunjukkan bahwa program MBG bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Studi kasus menunjukkan bahwa program serupa di daerah lain juga berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat. Misalnya, di Kabupaten Tasikmalaya, program serupa telah berhasil menyerap lebih dari 3.000 relawan. Ini menunjukkan bahwa model seperti MBG dapat diadaptasi untuk memberikan manfaat yang lebih luas.

Infografis yang merepresentasikan dampak program MBG pada perekonomian daerah menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Visualisasi ini membantu memahami betapa pentingnya program seperti ini dalam mendukung pembangunan daerah.

Kesimpulan Meanwhile, program ini bukti nyata bahwa investasi dalam pendidikan dan kesehatan dapat menggerakkan perekonomian lokal. Mari dukung dan bangun program serupa di daerah lain agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan