13,8 Juta Anak Berpartisipasi dalam CKG, Ini Masalah Kesehatan yang Ditemukan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Program cek kesehatan gratis (CKG) direncanakan untuk melayani sekitar 50 juta siswa di seluruh Indonesia. Namun, hingga saat ini, hanya 13,8 juta siswa yang terdaftar, dengan rata-rata 200 ribu anak yang melengkapi pemeriksaan setiap hari. Menurut data per 15 Oktober 2025, hanya 75 persen dari total siswa yang telah menyelesaikan proses pemeriksaan.

Provinsi dengan jumlah pendaftar terbanyak adalah DKI Jakarta, diikuti oleh Yogyakarta dan Jawa Tengah. Siswa sekolah dasar memiliki jumlah pendaftar tertinggi, yaitu 139.880, diikuti oleh siswa sekolah keagamaan, SMP, dan SMA sejumlah 26.410 siswa.

Beberapa masalah kesehatan yang ditemukan melalui CKG antara lain:

  1. Masaalah gigi (50,3 persen)
    Karies gigi menjadi masalah paling umum, dengan lebih dari 4,5 juta siswa terpapar. Hal ini menunjukkan kesadaran rendah terhadap kebersihan gigi dan mulut. Kondisi ini tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan umum, termasuk keterbatasan makan dan infeksi.

  2. Kurang aktivitas fisik (60,1 persen)
    Lebih dari 3,5 juta siswa teridentifikasi memiliki gaya hidup yang kurang aktif fisik. Pola ini menjadi faktor risiko serius untuk obesitas, gangguan metabolik, dan penurunan kesehatan mental. Penggunaan gadget berlebihan dan kurangnya kegiatan olahraga diperparah kondisi ini.

  3. Anemia (27,2 persen)
    Sekitar 248 ribu siswa terdiagnosis anemia, dari ringan hingga berat. Keadaan ini sering disebabkan oleh kekurangan zat besi, yang dapat memengaruhi konsentrasi, kinerja belajar, dan daya tahan tubuh.

  4. Risiko gangguan kesehatan reproduksi (25,3 persen)
    Lebih dari seperempat siswi sekolah terindikasi memiliki risiko gangguan kesehatan reproduksi, seperti infeksi saluran reproduksi atau kurangnya pengetahuan tentang kebersihan intim. Inisiatif pendidikan kesehatan reproduksi yang tepat usia diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

  5. Tekanan darah tinggi (15,9 persen)
    Data menunjukkan lebih dari 1,3 juta siswa mengalami hipertensi. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke di masa depan. Pola makan tinggi garam, kurangnya aktivitas fisik, dan stres merupakan faktor pendorong utama.

Program CKG memberikan wawasan penting tentang kondisi kesehatan siswa di Indonesia. Data ini tidak hanya mengungkapkan permasalahan yang perlu ditangani, tetapi juga menegaskan pentingnya edukasi dan akses untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Melalui upaya bersama, baik dari pemerintah, sekolah, hingga keluarga, dapat dibangun generasi yang lebih sehat dan produktif.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan