Tim Relawan Revitalisasi Kota Tua Dibentuk, Synergi Pemerintah dan Sektor Swasta Diharapkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah setuju untuk membentuk tim khusus yang akan memfasilitasi upaya pemulihan kawasan Kota Tua di Jakarta Barat. Tim ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga nastabi swasta untuk mencapai tujuan tersebut.

Inisiatif tersebut diumumkan setelah Pramono melakukan kunjungan ke kawasan tersebut bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025. Dalam percakapannya, Pramono menyatakan bahwa revitalisasi Kota Tua tidak dapat dijalankan hanya oleh pemerintah daerah saja. “Kami berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan pengembangan Kota Tua dengan cara yang terstruktur. Sebagai bagian dari upaya ini, tim khusus akan dibentuk, yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan pihak swasta,” kata Pramono.

Tim khusus ini akan menentukan secara detail tanggung jawab, wewenang, dan sumber pendanaan bagi setiap pihak yang terlibat. Pramono mengungkapkan bahwa kerja sama antar-sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan penataan kawasan tersebut. “Tim ini akan menentukan tugas masing-masing pihak, termasuk pemerintah daerah, pusat, dan swasta dalam revitalisasi Kota Tua,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memfokuskan upaya perbaikan pada sarana-prasarana dasar mulai tahun 2026. Ini akan mencakup perbaikan jalan, sungai, dan jalan kaki di kawasan bersejarah tersebut. Pramono juga menargetkan agar proses revitalisasi selesai sebelum perayaan 500 tahun Jakarta pada 2027, serta selesainya jalur MRT sampai ke Kota Tua pada 2029. “Kita menginginkan agar proyek ini selesai pada tahun 2027 untuk perayaan 500 tahun Jakarta dan 2029 ketika MRT sudah beroperasi sampai ke Kota Tua,” ujarnya.

Mantan Sekretaris Kabinet tersebut berharap kawasan ini akan menjadi destinasi baru bagi warga dan wisatawan asing. “Kawasan ini harus menjadi tempat baru bagi Jakarta. Kita ingin menarik wisatawan dari Eropa Barat, Timur, Asia, Jepang, China, dan negara lainnya,” katanya.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengukuhkan dukungan pemerintah pusat terhadap revitalisasi Kota Tua. Rosan mengatakan bahwa beberapa gedung milik BUMN, seperti Bank Mandiri, PT Pos Indonesia, dan PT KAI, akan menjadi bagian dari tahap awal penataan. “Kita akan memulai dengan memperbaiki gedung-gedung yang berada di bawah BUMN, selagi tetap mematuhi aturan gedung bersejarah,” tuturnya.

Revitalisasi Kota Tua bukan hanya tentang pemulihan fisik, tetapi juga tentang mewujudkan nilai budaya dan sejarah sebagai daya tarik wisata. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kawasan ini dapat menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Upaya kolaborasi antar-sektor juga menunjukkan komitmen serius dalam bentuk kanoupaya mewujudkan visi Jakarta sebagai kota yang bersejarah dan modern.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan