Lisa Mariana Dilaporkan Sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik dalam Kasus RK

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bareskrim Polri telah menempatkan Lisa Mariana sebagai tersangka dalam kasus pencemaran nama baik terhadap mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pemeriksaannya akan dilakukan besok siang.

Kombes Rizki Agung Prakoso, Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, menyampaikan kepada wartawan pada hari Minggu, 19 Oktober 2025, bahwa Lisa akan diperiksa pukul 11.00 WIB. Surat panggilan sebagai tersangka telah diterima sejak Jumat pekan lalu.

Pemeriksaan terhadap Lisa telah dijadwalkan pada jam 11.00 WIB. Statusnya sebagai tersangka sudah ditetapkan sejak pekan sebelumnya setelah penyidik menyelesaikan proses gelar perkara.

Sebelumnya, Ridwan Kamil telah melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim dengan tuduhan sebagai ayah kandung dari anak Lisa, CA. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/174/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI pada 11 April 2025.

Bareskrim Polri telah melakukan mediasi terkait laporan pencemaran nama baik yang diajukan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana, namun upaya tersebut tidak mencapai kesepakatan.

Jhon Boy Nababan, pengacara Lisa, menyatakan bahwa mediasi tersebut telah berakhir tanpa hasil. “Hasil mediasi sudah deadlock,” katanya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, 23 September 2025.

Dia menegaskan bahwa pihaknya siap mengikuti proses hukum selanjutnya. Sesudah mediasi gagal, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka. “Kita serahkan semua proses ke Bareskrim untuk langkah selanjutnya. Hasil mediasi deadlock, tidak ada kesepakatan,” jelas Jhon.

“Proses hukum akan terus berjalan. Kita serahkan semua kepada Bareskrim untuk langkah selanjutnya,” tambah pengacaranya.

Banyak kasus hukum yang melibatkan figuran publik seringkali mengulas kontroversi yang mendalam. Dalam kasus ini, perbedaan pendapat antara dua pihak telah memicu proses hukum yang kompleks. Penting bagi pihak-pihak terkait untuk tetap menghormati proses hukum dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua pihak yang terlibat.

Menanggapi kasus ini, para ahli hukum menyarankan agar semua pihak tetap fokus pada kepentingan anak yang terlibat, terutama dalam kasus yang melibatkan pertanyaan tentang hak asuh dan identitas. Mediasi yang gagal menunjukkan bahwa permasalahan ini memerlukan pendekatan yang lebih cermat dan perhatian terhadap semua aspek hukum yang terlibat.

Dalam kasus-kasus serupa, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya membaca berita yang ada, tetapi juga memahami konteks dan implikasi hukum dari peristiwa tersebut. Proses hukum yang berjalan dengan adil dan transparan akan memberikan keadilan yang sejati bagi semua pihak yang terlibat.

Hukum adalah alat yang kuat untuk menyelesaikan perselisihan dan menjaga keadilan. Dalam kasus ini, proses hukum akan memberikan jawaban yang jelas dan memastikan bahwa hak-hak setiap individu dihormati. Selama proses berlangsung, penting bagi semua pihak untuk tetap tenang dan menunggu hasil yang adil.

Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menghormati proses hukum dan menghindari spekulasi yang tidak perlu. Semua pihak harus memberikan kesempatan yang adil bagi penyidik dan pengadilan untuk menyelesaikan kasus ini dengan bijak. Hanya dengan cara ini, keadilan dan kebenaran akan terwujud.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan