Pasar saham Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada sesi perdagangan Jumat (17/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga tingkat 7.944,28 pada sesi pertama, atau setara dengan turunnya 2,22%. Anjloknya pasar saham terus berlanjut hingga penutupan dengan penurunan 2,57%, menempatkan IHSG pada level 7.915,66.
Dalam tanggapan terhadap hal tersebut, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menyarankan untuk menanyakan penurunan ini kepada analis pasar. “Untuk pergerakan pasar, silakan bertanya kepada analis,” kata Jeffrey saat dijemput di Gedung BEI, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (17/10/2025). Meskipun begitu, ia optimis bahwa IHSG akan pulih seiring dengan dinamika pasar. Selain itu, Jeffrey juga percaya bahwa Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) akan terus tumbuh melalui kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh penyelenggara pasar modal atau self-regulatory organization (SRO).
Jeffrey juga menambahkan komitmen BEI untuk menyebarkan pengetahuan tentang pasar modal kepada masyarakat luas. “Kita akan terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pasar modal, agar potensi pertumbuhannya dapat dimanfaatkan oleh banyak orang,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan duka atas penurunan IHSG, terutama karena jumlah investor yang terus bertambah. Menurut Iman, hingga saat ini jumlah investor telah mencapai hampir 19 juta SID, dengan 8 juta di antaranya merupakan investor saham. Ia menyampaikan harapan bahwa IHSG akan pulih setelah pelaksanaan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025.
“Sangat sayang bahwa hari ini indeks masih merah. Semoga setelah acara ini, IHSG akan kembali hijau,” ujar Iman dalam sambutannya di Main Hall BEI.
Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup dengan penurunan 2,57% pada perdagangan Jumat, dengan 598 saham melemah, 116 saham menguat, dan 94 saham stagnan. Volume transaksi mencapai 39,95 miliar saham dengan nilai sebesar Rp 27.964 triliun, dan frekuensi transaksi sebanyak 2.676.483 kali. Dalam skala mingguan, IHSG turun 1,41%, tetapi secara bulanan masih mengalami kenaikan 0,31%. Dalam kurun waktu enam bulan, IHSG menguat 28,65%, dan secara year to date naik 13,72%.
Pergerakan pasar saham selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Investor harus selalu waspada dan memantau perkembangan pasar dengan cermat. Meskipun ada penurunan saat ini, potensi pertumbuhan di masa depan masih terlihat cerah, terutama dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh BEI untuk mengembangkan pasar modal.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.