BMKG Imbau Warga Hindari Terpapar Sinar Matahari Secara Langsung Antara Jam 10.00-16.00 WIB Demi Keselamatan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kondisi cuaca saat ini di Indonesia, khususnya pada awal hingga pertengahan Oktober, ditandai dengan suhu yang sangat panas dan terik. Hal ini terjadi karena posisi matahari sebentar menyilang garis ekuator, sehingga wilayah bagian tengah dan selatan Indonesia mengalami pemanasan yang lebih intens. Pengaruh Monsun Australia juga turut memengaruhi peningkatan suhu di beberapa daerah.

Hasil pengamatan BMKG menunjukkan bahwa suhu udara mencapai angka tinggi di beberapa lokasi, seperti Karanganyar (38,2° C), Majalengka (37,6° C), Boven Digoel (37,3° C), dan Surabaya (37,0° C). Untuk mengatasi hal ini, BMKG merekomendasikan menghindari aktivitas di luar ruangan antara jam 10.00 hingga 16.00 WIB, saat radiasi matahari paling kuat. Penggunaan pelindung seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya juga disarankan.

Guswanto, salah satu deputi BMKG, juga menyeru masyarakat untuk minum air putih secara teratur agar tubuh tetap terhidrasi. Ia juga memperingatkan untuk mengurangi aktivitas fisik berat, terutama bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis. “Ikuti informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG untuk menghindari resiko,” katanya.

Keadaan ini dianggap normal untuk periode pancaroba, meskipun dampaknya sekarang lebih ekstrem karena perubahan iklim dan urbanisasi yang meningkatkan efek panas permukaan.

Sementara itu, beberapa wilayah seperti Belawan (117,6 mm/hari), Deli Serdang (110,4 mm/hari), dan Kapuas Hulu (88,4 mm/hari) mengalami hujan lebat hingga sangat lebat pada sore hingga malam. Pola cuaca seperti ini masih mungkin terjadi hingga akhir Oktober atau awal November 2025, dengan potensi hujan lokal di beberapa daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Masyarakat dianjurkan untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan tubuh dengan mengurangi waktu terpapar sinar matahari langsung, serta mengikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi. Kondisi iklim saat ini memang memerlukan kesadaran kolektif untuk mencegah dampak negatif pada kesehatan dan aktivitas sehari-hari.

Kondisi cuaca saat ini mengingatkan kita betapa pentingnya adaptasi terhadap perubahan lingkungan. Dengan memahami dan merespons perubahan ini, kita dapat menjaga kesehatan dan produktivitas pada level terbaik.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan