Bahlil Lihat Desa Tak Teraliri Listrik Masih Berjumlah 5.700

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), membagikan informasi bahwa masih terdapat 5.700 desa yang belum teraliri listrik. Keterangan tersebut disampaikannya ketika menghadiri pengabaran bantuan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Dusun Sungai Putih, Desa Bandar Jaya, pada Kamis (16/10).

Program BPBL hadir untuk memberikan instalasi listrik gratis kepada rumah tangga berpenghasilan rendah yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Menurut Bahlil, penerangan listrik yang merata menjadi bukti nyata adanya perhatian pemerintah bagi seluruh warga Indonesia. Targetnya, Presiden Prabowo berkomitmen agar seluruh desa memiliki akses listrik pada tahun 2029-2030.

“Kita masih bekerja keras untuk menyelesaikan 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum memiliki listrik,” ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (17/10/2025). Dia menekankan bahwa program listrik desa bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur, melainkan juga sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

“Pemerintah terus berusaha memastikan semua warga Indonesia memiliki akses listrik. Malah, setelah 80 tahun kemerdekaan, masih ada desa yang belum teraliri listrik,” katanya. Program BPBL dan Listrik Desa sepenuhnya didanai oleh APBN Kementerian ESDM. Pada tahun ini, rencana ada puluhan ribu rumah tangga di seluruh Indonesia yang akan mendapatkan akses listrik.

Di Sumatera Selatan, Program Listrik Desa meliputi 11 desa dan dusun pada tahun anggaran 2025. Untuk BPBL, provinsi ini mendapatkan alokasi 8.050 rumah tangga. Hingga pertengahan Oktober, 5.500 rumah sudah siap sambung, sementara sekitar 2.500 lainnya masih menunggu usulan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait.

Peningkatan akses listrik di daerah terpencil bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi dan sosial. Setiap rumah yang teraliri listrik berarti peluang lebih besar untuk pendidikan, kesehatan, dan produktivitas masyarakat. Program seperti ini mengukir kemajuan nyata dalam menghadapi tantangan disparitas di Indonesia.

Untuk mencapai target 2029-2030, kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci. Dengan beragam tantangan yang dihadapi, seperti geografi dan biaya, butuh strategi yang tepat untuk memastikan semua desa terlayani. Langkah-langkah ini bukan hanya tentang listrik, tetapi juga tentang kesejahteraan dan inklusi bagi semua warga Indonesia. Mari bersama-sama mendukung dan memantau pelaksanaan program ini agar visi pemerintahan bisa terwujud untuk setiap pelukisan desa.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan