Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025 Mencapai Rp 46,2 Triliun

Pemerintah merencanakan semula rencana pemberian stimulus dalam ekonomi pada periode akhir tahun 2025. Dana yang dialokasikan berasal dari APBN, dengan total sebesar Rp 46,2 triliun.

Dalam pengumuman yang dilakukan hari ini, pemerintah mengumumkan program pemberian bantuan langsung tunai serta pelaksanaan magang yang berbayar. Untuk kedua program tersebut, pemerintah menyisihkan dana sebesar Rp 30 triliun dari APBN.

“Ini adalah tambahan Rp 30 triliun. Barulah saat ini. Hasil dari penghematan anggaran dan realokasi dana,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat berkunjung ke Kantor Pos Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, hari Jumat (17/10/2025).

Menurutnya, untuk periode terakhir tahun ini, pemerintah telah menambahkan Rp 16,2 triliun ke dalam estimasi stimulus sebelumnya, sehingga totalnya mencapai Rp 30 triliun.

Salah satu program yang diluncurkan adalah peningkatan jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT), yang akan ditujukan kepada 35 juta orang, dengan tambahan 17 juta penerima baru.

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan program magang untuk lulusan perguruan tinggi, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan lapangan kerja di berbagai sektor. Dalam program ini, pemerintah menargetkan 80 ribu peserta, dengan gelombang pertama meliputi 20 ribu orang, dan rencananya akan ditambah menjadi total 80 ribu peserta pada bulan berikutnya.

Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa dana tambahan ini berasal dari efisiensi pengelolaan anggaran dan realokasi yang telah dilakukan. Dengan adanya stimulus ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian, terutama dalam meningkatkan kemampuan pembelian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.

Program magang yang diluncurkan tidak hanya memberikan peluang bagi lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga membantu perusahaan dalam mendukung pengembangan SDM. Selain itu, program ini juga memberikan akses bagi lulusan untuk mendalami keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Studi kasus yang dilakukan pada program magang serupa di negara lain menunjukkan bahwa program seperti ini dapat meningkatkan peluang kerja lulusan hingga 30%. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian secara keseluruhan.

Pemerintah juga berharap bahwa dengan adanya program ini, para lulusan akan lebih siap memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang lebih baik dan lebih bersaing. Selain itu, program magang juga dapat menjadi wadah untuk mengembangkan jaringan profesional dan meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.

Dengan adanya stimulus ekonomi ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian, terutama dalam meningkatkan kemampuan pembelian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan program-program ini agar lebih efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan nasional.

Dengan adanya stimulasi ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan dampaknya pada berbagai sektor, mulai dari pertanian, industri, hingga perdagangan. Pemerintah juga meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program ini, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk melakukan evaluasi rutin terhadap program-stimulus ini agar dapat memberikan manfaat maksimum bagi masyarakat. Dengan adanya program-program ini, diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemerintah juga mengundang seluruh pihak untuk berpartisipasi aktif dalam program-program ini, baik sebagai penerima manfaat maupun sebagai pendukung pelaksanaan. Dengan demikian, program-program ini dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page