Prabowo Menangani Kabar Keracunan dan Permintaan untuk Menghentikan MBG

Presiden Prabowo Subianto mengkritik pihak yang mencoba membesar-besarkan isu keracunan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meminta program tersebut dihentikan. Padahal, menurut data yang dia sebut, kasus keracunan masih sangat minimal, yaitu hanya 0,0007% dari total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan.

Prabowo membahas hal ini saat berpidato di Sidang Senat Terbuka di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). Ia mengungkapkan bahwa program MBG saat ini telah mencakup 36,2 juta penerima manfaat. “Tiap hari, 36,2 juta penerima manfaat, 12.205 dapur dengan setiap dapur mempekerjakan 50 orang, dan setiap dapur menyediakan 15 supplier makanan di desa. Setiap supplier mempekerjakan 5 sampai 10 petani. Ini adalah prestasi yang luar biasa dan sudah menjadi perhatian dunia internasional,” terang Prabowo.

Indonesia telah menjadi negara ke-79 yang mengimplementasikan program makan gratis bagi rakyat. Prabowo mengungkapkan bahwa seminggu yang lalu, dia menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang telah bekerja selama 100 tahun di bidang pangan dan program antikelaparan. Mereka menyebutkan bahwa program Indonesia ini menjadi referensi bagi banyak negara. “Kita dimulai dari 77 negara yang menjalankan program serupa, dan sekarang sudah menjadi 112 negara yang mengikuti contoh kita,” kata Prabowo.

Ia juga mengecam pihak yang selalu mengkritik program MBG dengan membesar-besarkan kekurangan seperti kasus keracunan. “Ada beberapa orang yang menganggap diri mereka paling pintar di Indonesia yang selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat masalahnya,” ujar Prabowo. Meskipun ada beberapa ribu anak yang sakit karena keracunan, Prabowo berpendapat bahwa program ini 99,99% sukses. “Kasus keracunan hanya 0,0007% dari total keseluruhan, jadi program ini bisa dibilang sangat berhasil,” jelasnya.

Meskipun demikian, Prabowo berkomitmen untuk terus membaik program tersebut sehingga tidak ada satu pun anak yang terkena keracunan. “Kita tidak mau ada satu pun anak yang sakit karena makanan kurang bersih, tetapi dengan 1,4 miliar porsi dan hanya 8.000 kasus keracunan, ini masih dalam koridor kesalahan yang dapat diterima,” kata Prabowo. Ia meminta semua dapur menggunakan alat-alat terbaik dan guru mengajarkan kebersihan kepada anak-anak. “Kita ingin zero error, walaupun sulit, kita harus terus memperbaikinya,” tambahnya.

Indonesia kini dianggap sebagai salah satu negara yang paling berani dan cepat dalam mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu satu tahun. Program MBG tidak hanya menjadi contoh bagi dunia, tetapi juga menunjukkan komitmen negara dalam mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan.

Ini adalah bukti bahwa program besar seperti MBG tidak hanya bisa melibatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Meskipun ada tantangan, komitmen untuk terus memperbaiki dan memperluas program ini menunjukkan semangat yang luar biasa dalam mendorong kemajuan sosial dan ekonomi. Mari terus mendukung dan menyempurnakan program-program seperti ini untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page