Penculikan di Tangsel: Tersangka Dilaporkan Sebelumnya Melakukan Penggelapan Mobil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polisi telah mengungkap kasus penculikan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang terhubung dengan masalah kredit mobil yang berlebihan. Salah satu pelaku, Nunung atau NN, sebelumnya telah dilaporkan oleh Adrian atau MAM, yang juga terlibat dalam kasus ini. Kadek Dwi, Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa Adrian awalnya mengoverkreditkan mobil Alphard miliknya kepada Nunung. Namun, Nunung mengalami kredit macet dan akhirnya menjual kembali mobil tersebut kepada korban, Indra. Akibatnya, Adrian melaporkan Nunung ke Polres Metro Jakarta Selatan, dan kasus ini masih dalam penanganan.

Meski telah melaporkan Nunung, Adrian tetap mencoba menculik Nunung. Kadek menambahkan bahwa laporan Adrian belum selesai ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Adrian sempat menyatakan keinginannya untuk langsung bertindak, tetapi Kadek menjelaskan bahwa laporan polis memerlukan proses pembuktian terlebih dahulu. Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa pihak lain mendorong Adrian untuk menculik Nunung.

Tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap sembilan tersangka dalam kasus penculikan, penyiksaan, dan pemerasan yang terlibat dalam jual beli mobil dengan metode COD atau pembelian tatap muka. Tersangka utama, Nunung dan Adrian, ditangkap di sebuah apartemen di Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/10/2025) malam. Mereka ditangkap saat mencoba melarikan diri dari apartemen. Dalam operasi ini, polisi menemukan lima pria yang disekap oleh pelaku di rumah kontrakan di Pondok Aren, termasuk DJ dan rekan-rekannya. Polisi juga menangkap tiga pelaku yang bertugas mengawasi korban di lokasi tersebut, serta empat pelaku lain yang berperan dalam penyekapan dan kekejaman terhadap korban.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kasus kejahatan terkait kredit mobil terus meningkat, terutama pada metode transaksi yang tidak resmi seperti COD. Studi kasus serupa di beberapa daerah menunjukkan bahwa pelaku sering kali menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah kredit yang berlebihan. Infografis yang relevan dapat membantu visualisasi bagaimana modus penculikan dan pemerasan ini terjadi, seperti yang terlihat dalam kasus ini.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa permasalahan kredit yang tidak terkontrol dapat mengarah pada tindakan ekstrem. Penting untuk menyadari risiko yang terkait dengan transaksi finansial yang tidak teratur dan selalu mengikuti prosedur hukum yang benar. Dengan demikian, kita bisa menghindari situasi yang berbahaya dan mengurangi risiko terlibat dalam kejahatan serius.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan