Pembangunan Kawasan Industri Hijau Berkelanjutan Ditingkatkan oleh BUMN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Danareksa, sebagai holding BUMN, menguatkan dukungan mereka pada ekosistem karbon biru melalui pengelolaan kawasan industri berkelanjutan. Inisiatif ini, yang diajukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bertujuan untuk mendukung penanganan perubahan iklim serta memberikan dampak positif bagi bisnis dan masyarakat sekitar kawasan industri yang dikelola oleh BUMN ini.

Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Utama PT Danareksa, menjelaskan bahwa konsep karbon biru menjadi salah satu strategi utama dalam pengembangan kawasan industri yang berfokus pada keberlanjutan. Kerja sama dengan KKP akan menonjolkan konservasi dan rehabilitasi pesisir di sekitar kawasan industri, sehingga tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga ekonomi dan sosial.

Dalam langkah nyata, tiga kawasan industri anggota PT Danareksa—PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)—akan aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan program ini. Pendekatan ini diharapkan bisa menjadikan PT Danareksa sebagai pionir dalam mencapai tujuan ‘Net Zero Emission’, menarik investasi global, mengakses green funding, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk terlibat dalam kegiatan konservasi dan mendapatkan pendapatan dari carbon credit.

Karbon biru merujuk pada karbon yang tertanam dalam ekosistem pesisir dan laut, seperti mangrove, padang lamun, dan rawa payau. Ekosistem semacam ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap dan menyimpan COâ‚‚, baik dalam tumbuhan maupun sedimen di dasar laut.

Selanjutnya, PT Danareksa akan mengarahkan pengembangan kawasan industri berdasarkan prinsip ekonomi sirkular, pemanfaatan energi terbarukan, serta integrasi proyek karbon biru dalam manajemen kawasan. Yadi mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan inisiatif karbon biru, yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga perekonomian dan masyarakat, sesuai dengan Asta Cita.

Komitmen ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) berjudul “Karbon Biru dan Land Value Capture for Sustainable Coastal Development: Global Best Practices and Challenges”, yang diselenggarakan KKP di Bandung pada 16 Oktober 2025.

Menurut laporan baru-baru ini, implementasi karbon biru di kawasan industri telah menunjukkan hasil positif di beberapa negara, seperti penurunan emisi COâ‚‚ sebesar 30% dalam waktu lima tahun. Studi menunjukkan bahwa ekosistem mangrove saja dapat menyerap hingga 4x lipat karbon dibandingkan hutan daratan. Hal ini membuka peluang besar bagi PT Danareksa untuk menjadi contoh dalam pengelolaan industri yang ramah lingkungan.

Saat ini, masyarakat dan investor semakin sadar akan pentingnya investasi dalam proyek berkelanjutan. Dengan adanya inisiatif karbon biru, PT Danareksa tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli lingkungan dan responsif terhadap tantangan perubahan iklim. Ini akan memberikan daya saing baru bagi kawasan industri mereka di masa depan.

PT Danareksa telah menandatangani kerja sama dengan beberapa organisasi internasional untuk mempercepat implementasi karbon biru. Dengan dukungan teknologi dan dana yang lebih luas, mereka berharap bisa merealisasikan proyek ini dengan lebih efektif. Sebagai langkah awal, mereka akan melatih petani dan nelayan di sekitar kawasan industri untuk berpartisipasi dalam program konservasi, sehingga memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.

Masyarakat di sekitar kawasan industri juga diharapkan aktif berperan dalam pengelolaan ekosistem karbon biru. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan, mereka akan lebih memahami pentingnya konservasi dan bagaimana mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.

PT Danareksa telah merencanakan rencana jangka panjang untuk mengintegrasikan karbon biru dalam semua proyek infrastruktur mereka. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, mereka yakin dapat mencapai target penurunan emisi yang ditetapkan. Langkah ini juga akan memposisikan PT Danareksa sebagai pelopor dalam industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Inisiatif karbon biru bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan konservasi dan pengembangan bisnis, PT Danareksa menunjukkan bahwa keberlanjutan tidak hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan bagi semua pihak. Masyarakat, Bisnis, dan Lingkungan dapat saling mendukung untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Kawasan industri yang dikelola PT Danareksa akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan adanya kerjasama erat antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, perubahan iklim bisa dicegah secara efektif. PT Danareksa tidak hanya menjadi penggerak perubahan, tetapi juga inspirasi bagi perusahaan lain untuk ikut berpartisipasi dalam upaya perlindungan lingkungan.

Masyarakat dan investor diharapkan semakin percaya diri dalam mendukung proyek-proyek berkelanjutan. Dengan dukungan yang kuat, PT Danareksa bisa meneruskan peran mereka dalam mendukung pengembangan ekonomi yang hijau dan inklusif. Dengan demikian, zukuf industri di Indonesia akan lebih cerah dan berkelanjutan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan