Operasi Polisi Menahan Penjual Gas LPG Palsu di Cileungsi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polri kembali menangkap penyuap gas LPG di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Ini merupakan operasi yang telah dilakukan dua kali di wilayah tersebut.

Menurut catatan Thecuy.com, Jumat (17/10/2025), tim polisi telah menahancurkan tiga orang yang terlibat dalam praktik pengoplosan gas LPG. Pelaku tersebut melakukan penyalahgunaan dengan memindahkan isi tabung gas subsidi berukuran 3 kilogram ke dalam tabung ukuran 12 kilogram.

“Syalom, kemarin pukul 11.00 WIB kami menemukan lokasi kejahatan gas ini di Kampung Cibeureum, Cileungsi Kidul. Tempat ini bukan kali pertama kami melakukan operasi, melainkan kali kedua,” kata Kompol Edison kepada wartawan.

Dalam operasi pertama, para pelaku tidak berada di tempat. Namun, pada kali kedua, mereka langsung ditangkap saat sedang melakukan kegiatan ilegal.

“Kami juga menyita bukti seperti 160 tabung gas 3 kg, 74 tabung gas 12 kg, 41 alat suntik, satu timbangan listrik, dan empat unit handy talky (HT),” tambahnya.

Kompol Edison menjelaskan bahwa para pelaku umumnya melakukan aktivitas mereka di dalam rumah kontrak. Tabung gas yang sudah dioplos akan dikumpulkan dan dibawa ke tempat lain.

“Rumah ini biasanya digunakan untuk menyimpan sekitar 15-20 tabung, kemudian dipindahkan oleh pemilik modal melalui mobil,” ujarnya.

Tiga tersangka dalam kasus ini memiliki peran berbeda. Satu di antaranya, bernama R, bertindak sebagai pemilik modal dan pengirim, sementara A dan J bertindak sebagai pelaku pengoplosan atau disebut “dokter”.

“Hukuman yang dapat dikenakan berkisar enam tahun penjara dan denda sebesar Rp 20 miliar. Dasar hukum yang berlaku adalah Pasal 55 Nomor 22 Tahun 2001. Gas yang mereka jual tersebar di Bekasi, Jakarta Utara, dan Depok,” jelasnya.

Tim polisi mengungkap bahwa ketiga pelaku ini memiliki sistem pengintai yang kuat. Lokasi pengoplosan mereka sangat terisolasi dan terlindungi.

“Untuk masuk ke lokasi tersebut sulit karena mereka menggunakan HT atau handphone untuk memantau semua aktivitas,” kata Edison.

Alat komunikasi tersebut digunakan untuk memantau orang yang lewat. Jika ada orang yang tidak dikenal, segera diinformasikan.

“Ketika ada orang yang masuk, tim pengintai akan memberitahu rekan yang lain. Hal ini juga dilakukan untuk memastikan es yang digunakan tidak habis,” tambahnya.

Pelaku selalu berkomunikasi melalui HT untuk mengawasi aktivitas di sekitar lokasi. Jika terdapat orang yang tidak dikenal, mereka langsung waspada.

“Kami terus memperbanyak komunikasi ketika ada orang baru masuk. Setiap kali ada pengunjung, kita harus waspada,” kata salah satu tersangka.

Aktivitas pengoplosan gas LPG terus menjadi perhatian karena dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Langkah tegas polisi diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan