Kemenkes Ingatkan Peningkatan Kasus Influenza A di Asia Tenggara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan peringatan tentang kemungkinan peningkatan kasus influenza A, terutama subtipe H3N2, yang kini menjadi dominan di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui platform FluNet, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengungkapkan bahwa kasus influenza A, khususnya H3N2, juga menjadi yang paling banyak dilaporkan di Indonesia.

Meskipun demikian, Aji belum dapat memberikan detail mengenai wilayah mana yang memiliki angka kasus tertinggi di Indonesia. Sementara itu, Dicky, seorang ahli global health security dan epidemiologi, menerangkan bahwa tren peningkatan kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, telah teramati di berbagai negara. Menurut Dicky, WHO telah mencatat peningkatan aktivitas virus ini di wilayah Asia Selatan dan Tenggara, dengan Thailand mencatat lonjakan signifikan, yakni 61 kematian dari total 702.308 kasus sejak awal tahun hingga 8 Oktober 2025.

Influenza A juga dikenal menyebabkan rawat inap yang lebih lama, rata-rata 9 hingga 10 hari, dibandingkan dengan infeksi virus lainnya. Hal ini disebabkan oleh komplikasi seperti pneumonia sekunder, batuk berkepanjangan, dan eksaserbasi asma. Dicky menambahkan bahwa anak-anak dan lansia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap infeksi berat akibat flu A, dengan faktor-faktor seperti imunitas rendah, kemungkinan varian virus baru, ketidaksesuaian vaksin, atau infeksi ganda dengan COVID-19 yang dapat memperburuk kondisi.

Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, musim influenza saat ini diklaim memiliki beban rumah sakit yang tinggi, bahkan dengan potensi kematian yang lebih besar dibandingkan musim flu sebelumnya. Dicky menegaskan bahwa vaksinasi flu musiman, mencuci tangan, isolasi diri saat sakit, dan memakai masker di tempat ramai adalah langkah-langkah yang penting untuk mencegah penularan. Ia juga menyarankan vaksinasi flu bagi ibu hamil, anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 50 tahun, serta mereka yang memiliki penyakit kronis atau sering bepergian.

Meskipun mayoritas kasus influenza A dapat sembuh dalam 1 hingga 2 minggu, lonjakan besar kasus seperti yang terjadi di Thailand menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat sistem surveilans dan persiapan fasilitas kesehatan. Dalam menghadapi tren ini, penting untuk memastikan data lokal diperbarui secara berkala dan fasilitas kesehatan siap menghadapi kemungkinan peningkatan pasien influenza A.

Data terbaru menunjukkan bahwa influenza A H3N2 terus menjadi ancaman serius di berbagai wilayah, termasuk Asia Tenggara. Studi menunjukkan bahwa pasien dengan influenza A cenderung mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama. Pengendalian dan pencegahan virus ini memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat.

Sementara itu, studi kasus di Thailand menunjukkan dampak signifikan dari virus ini, dengan angka kematian yang cukup tinggi. Hal ini mengingatkan kita tentang pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan lainnya. Infografis tentang gejala influenza A dan cara mencegahnya dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada dan bertindak lebih cepat.

Dengan meningkatnya kasus influenza A, especially H3N2, penting bagi kita semua untuk menjaga keimunan tubuh dan ikut serta dalam vaksinasi. Jaga kesehatan diri dan lingkungan, dan selalu waspada terhadap gejala-gejala awal influensa.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan