Banyak pelari mengalami kram otot saat berpartisipasi dalam marathon, kondisi yang sering mengakibatkan mereka tidak dapat menyelesaikan perlombaan dan mengakhiri serunya dengan status Did Not Finish (DNF). Spesialis olahraga dr Antonius Andi Kurniawan, SpKO, menjelaskan bahwa kram biasanya timbul ketika otot mengalami kelelahan (fatigue), mengakibatkan ketidakseimbangan dalam fungsi neuromuskuler yang bisa mengganggu sinyal saraf dan otot. Keadaan dehidrasi juga sering menjadi penyebab utama kram saat berlari.
Selama ajang marathon, tubuh yang sudah lelah memiliki risiko kram akibat gerakan-gerakan sederhana, bahkan seperti berteriak sorak untuk mendukung teman atau memberi salam kepada penonton di pinggir lintasan. Dr Andi mengungkapkan bahwa ada pelari yang mengalami kram hanya karena berinteraksi dengan orang di sekitar lintasan. “Ada yang kram akibat cheering, lalu lari, berkata ‘hai’, kemudian tiba-tiba dipanggil kembali, otot bergerak tak sengaja, dan akhirnya kram,” kata dr Andi dalam wawancara daring pada Rabu (15/10/2025).
Kram otot yang terjadi saat lari biasanya tidak disengaja dan seringkali tidak sadar. “Beberapa otot mengalami kontraksi tanpa sadar, kemudian tiba-tiba terasa nyeri, otot terus terkontraksi atau bahkan terkunci, menghasilkan rasa sakit yang sangat menyiksa,” jelasnya. Sensasi kram bisa berupa otot yang kaku, külit, atau bahkan berkedut dengan nyeri tajam. “Kadang kram terasa kaku sekali atau bahkan terkunci, tergantung intensitasnya,” tambahnya.
Otot yang paling rentan terhadap kram adalah betis, tetapi otot paha, telapak kaki, dan punggung kaki juga bisa terkena. Jika kram parah, kondisi ini bisa meluas ke area sekitarnya. “Alasannya masih menjadi misteri, meskipun persiapan dan hidrasi sudah cukup, tapi kram tetap muncul,” papar dr Andi.
Pelatihan Sarah menerangkan bahwa kram otot saat berlari dapat diatasi dengan cara memperbaiki postur, menghindari dehidrasi, dan melakukan pemanasan otot sebelum berlari. Menurut studi terbaru, konsumsi elektrolit dan asam amino seperti magnesium juga membantu mengurangi risiko kram.
Marathon bukan hanya tentang ketahanan fisik, tetapi juga strategi untuk menjaga keseimbangan otot dan energi. Dalam setiap langkah, ingat bahwa tubuh Anda adalah mesin yang perlu dirawat dengan baik. Jaga hidrasi, persiapan fisik, dan kesadaran terhadap gerakan tubuh agar setiap langkah menuju garis finish lebih mulus.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.