Purbaya Menyingkap Kejadian Petugas Bea Cukai Nongkrong di Starbucks untuk Membahas Aset Mobil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membuka kesalahan pegawai Bea Cukai yang kerap diketahui nongkrong di tempat makan Starbucks. Menurutnya, oknum tersebut selalu membahas topik bisnis, aset, dan pengiriman kendaraan saat bertemu di tempat tersebut. Pegawai yang bersangkutan juga diketahui mengenakan seragam dinas saat bertemu dengan orang yang diduga berhubungan dengan preman.

Informasi tersebut diperoleh Purbaya melalui saluran pelaporan masyarakat “Lapor Pak Purbaya” yang tersedia di WhatsApp nomor 0822-4040-6600. Menurutnya, keberadaan pegawai Bea Cukai yang selalu berada di Starbucks setiap hari perlu mendapat tindakan tegas. Pribadi tersebut juga diminta untuk tidak lagi menggunakan seragam dinas di tempat umum demi menghindari citra negatif.

Purbaya tampak sangat marah karena arahan sebelumnya tidak dipatuhi oleh sebagian pegawai. Ia bahkan mengancam akan memberikan sanksi pemberhentian terhadap pegawai yang diamukan melakukan kegiatan tersebut. “Jika ada yang masih melakukan begitu, saya akan segera mengempleknya,” kata Purbaya dengan tegas. Sementara itu, Heru Pambudi Segera, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, berjanji akan membantu mengatasi masalah tersebut.

Per tanggal 17 Oktober 2025 pukul 11.30 WIB, jumlah pesan yang masuk melalui layanan “Lapor Pak Purbaya” telah mencapai 15.933. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.648 pesan telah diverifikasi, terdiri dari 189 aduan dan 2.495 non-aduan. Sisa 13.285 pesan masih dalam tahap verifikasi.

Menurut survei terkini, praktik nongkrong pegawai negeri di tempat umum sementara jam kerjanya menjadi salah satu faktor penurunan kinerja instansi. Data menunjukkan bahwa 45% masyarakat merasa tidak percaya terhadap aparat yang terlihat tidak profesional. Hal ini membutuhkan tindakan tegas untuk membangun kembali keyakinan masyarakat.

Studi kasus di Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa adanya sanksi ketat terhadap pegawai negeri yang melanggar protokol dapat mengurangi 30% kasus pelanggaran seragam. Hal ini menguatkan keputusan Purbaya untuk menyerahkan ancaman pecat sebagai pengajaran bagi pegawai.

Setiap instansi pemerintah harus memperkuat monitoring internal agar tidak terjadi kesalahan serupa. Keberanian untuk mengambil tindakan tegas tidak hanya memberantas korupsi, tetapi juga mendorong kultur kerja yang lebih profesional. Jaga reputasi instansi Anda, karena itu adalah cerminan kebanggaan bangsa.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan