Pesanan Motivasi untuk Lulusan Sarjana Universitas Perwira Purbalingga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bambang Soesatyo, yang menjabat sebagai Ketua Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga, menekankan bahwa lulusan perguruan tinggi sekarang menghadapi dua misi utama: tidak hanya mencari pekerjaan tetapi juga menciptakan lapangan kerja melalui inovasi dan kewirausahaan. Menurutnya, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan generasi yang tangguh, yang mampu mendorong perkembangan ekonomi baik di tingkat lokal maupun nasional. Hal ini memerlukan kerja sama antara kampus, dunia usaha, dan pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi yang didasarkan pada pengetahuan.

Bamsoet juga mengungkapkan bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar, melainkan juga tempat membentuk karakter, etos kerja, dan semangat pengabdian kepada bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa perlu dilengkapi dengan keterampilan digital, kemampuan riset terapan, dan etos kerja yang kuat agar dapat bersaing di pasar kerja dan turut berperan dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Ucapannya ini disampaikan dalam keterangan tertulis pada hari Jumat (17/10/2025).

Keterangan tersebut disampaikan saat Bamsoet menyampaikan sambutan dalam acara Wisuda Sarjana ke-3 Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) secara daring di Jakarta, Kamis (16/10). Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa visi UNPERBA sebagai Entrepreneur University sejalan dengan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan kemandirian ekonomi nasional melalui produksi dan inovasi dalam negeri. Presiden Prabowo juga menggariskan pentingnya membangun generasi yang unggul, disiplin, dan produktif sebagai langkah menuju Indonesia Emas 2045.

Laporan Rektor UNPERBA menunjukkan bahwa lebih dari 50% wisudawan tahun ini sudah memiliki usaha mandiri dengan omzet yang berbeda-beda, bahkan sebagian sudah bekerja sebelum lulus. Bamsoet memuji prestasi ini sebagai bukti semangat “create job, not seek job” telah berkembang kuat di kampus. “Langkah maju untuk Purbalingga,” tambahnya.

Menurut Bamsoet, visi Indonesia Emas 2045 hanya dapat tercapai jika setiap daerah memiliki pusat pendidikan tinggi yang produktif dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Perguruan tinggi harus menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan, riset, dan perekonomian rakyat. Di bawah pemerintahan Prabowo, pembangunan nasional menyediakan ruang besar untuk penguatan ekonomi daerah, industrialisasi berbasis sumber daya lokal, dan peningkatan sumber daya manusia unggul. Perguruan tinggi harus aktif berperan dalam agenda ini.

Beberapa universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), telah berhasil mendorong inovasi kewirausahaan mahasiswa melalui inkubator bisnis kampus. Model serupa dapat diadaptasi oleh UNPERBA dengan fokus pada inovasi produk pertanian, makanan olahan, kriya, dan ekonomi kreatif yang merupakan kekuatan daerah. Kampus seharusnya menjadi tempat inovasi yang mendorong mahasiswa untuk bereksperimen, membangun usaha, dan membawa dampak positif pada perekonomian daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan dunia usaha harus melihat perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam pembangunan.

Tidak hanya itu, data terkini menunjukkan bahwa universitas-universitas di Indonesia semakin aktif dalam mendukung kewirausahaan mahasiswa. Contohnya, UI, ITB, dan UGM telah berhasil memproduksi startup berpotensi yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja muda. Studi kasus ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan industri merupakan kunci sukses dalam mengembangkan ekonomi berbasis inovasi. Dengan demikian, UNPERBA dapat memanfaatkan pendekatan lokal untuk mendorong inovasi yang sesuai dengan potensi daerah, seperti produk pertanian, makanan olahan, kriya, dan ekonomi kreatif.

Dari segi analisis, peran perguruan tinggi dalam membentuk generasi masa depan tidak hanya terbatas pada pengetahuan akademik, tetapi juga pada keterampilan praktis dan semangat wirausaha. Dengan demikian, mahasiswa yang dilahirkan oleh universitas tidak hanya mampu mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan peluang kerja untuk dirinya dan lainnya. Inovasi dan kewirausahaan menjadi kunci dalam mencapai kemandirian ekonomi nasional.

Menurut ereksyi, perguruan tinggi harus menjadi pusat pembentukan karakter dan keterampilan yang relevan dengan tantangan masa depan. Dengan begitu, lulusan universitas tidak hanya menjadi tenaga kerja, tetapi juga penggerak perubahan ekonomi lokal dan nasional. Kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan industri akan memastikan bahwa pendidikan yang diberikan dapat menjawab kebutuhan pasar kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan transformasi digital, perguruan tinggi harus siap mengadaptasi kurikulum dan pendekatan pembelajaran agar lulusannya mampu bersaing. Inovasi dan kewirausahaan menjadi pilar utama dalam membentuk generasi yang unggul dan produktif. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai melalui kerja sama dan komitmen bersama antara semua pihak.

Perguruan tinggi sebagai pilar pendidikan dan inovasi harus terus berinovasi dalam mengembangkan keterampilan mahasiswa agar mereka tidak hanya mengikuti aliran pasar kerja, tetapi juga mampu mendorong perubahan positif. Dengan dukungan dari pemerintah dan industri, kampus dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dan menjadi agen perubahan di masyarakat. Sebagai generasi muda, mahasiswa harus memanfaatkan waktu di kampus untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan semangat dan niat yang kuat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan