Pengajuan Sertifikat Tanah Wakaf Ditingkatkan Kecepatannya Melalui Kerjasama Kejaksaan, BPN, dan Kemenag

Kejaksaan Negeri Bandar Lampung membuktikan bahwa pelaksanaan hukum tidak dapat berdiri sendiri. Melalui bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun), lembaga ini bekerja sama dengan Kementerian Agama, Badan Pertanahan Nasional, serta berbagai yayasan sosial untuk memastikan pelayanan hukum dan perlindungan masyarakat berlangsung lebih efisien.

Bambang Irawan, kepala seksi Datun Kejari Bandar Lampung, menekankan peran penting kolaborasi antar lembaga dalam melaksanakan fungsi kejaksaan di luar bidang pidana. “Kami, bersama Kejari Bandar Lampung, merasa bahwa tugas pokok kejaksaan, yang selalu diketahui masyarakat hanya terkait penanganan kasus pidana umum atau korupsi, sebenarnya juga meliputi bidang Datun. Di sini, kami mewakili negara sebagai jaksa pengacara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” terang Bambang kepada Thecuy.com waktu lalu.

Contoh kerjasama yang sudah terwujud adalah program Jaksa Sahabat Nazir dengan Kemenag dan BPN, yang fokus pada percepatan penerbitan sertifikat tanah wakaf. “Kami hadir di masyarakat untuk memberikan bantuan dalam penerbitan sertifikat tanah wakaf ini. Program ini dilakukan dalam kerjasama dengan Kementerian Agama dan BPN Kota Bandar Lampung,” jelasnya.

Kementerian Agama juga mengaku menerima bantuan dari kejaksaan. Azhari, staf Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Bandar Lampung, mengatakan bahwa kolaborasi antar instansi menjadi kunci sukses dalam pelayanan. “Kami memang berusaha untuk membagikan informasi tentang wakaf. Dan dari informasi pihak Kejaksaan, kami tahu ada program Jaksa Sahabat Nazir. Alhamdulillah, kami bisa saling bersinergi,” katanya.

Kerjasama ini tidak hanya terbatas pada hukum dan wakaf, tetapi juga mencakup bidang sosial, seperti dengan Yayasan Bussaina Lampung. Yayasan yang berfokus pada anak-anak tanpa wali mendapatkan bantuan kejaksaan dalam pengajuan perwalian agar anak-anak tersebut dapat memperoleh hak-hak hukum, pendidikan, dan kesehatan.

“Untuk informasi tentang Jaksa Sahabat Anak, kami dari Yayasan Bussaina pernah melaksanakan kegiatan perwalian. Hal ini sangat penting karena anak harus diajukan sebagai anak perwalian. Kami meminta bantuan dari Kejaksaan Negeri Bandar Lampung melalui Kasi Datun, Bambang, untuk mendukung pengajuan perwalian,” jelas Budi Hidayat, pendiri yayasan tersebut.

Kepala Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Baharuddin, menyoroti bahwa langkah ini menunjukkan kehadiran kejaksaan di masyarakat, bukan hanya dalam ruang sidang. “Kejaksaan harus turut memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat,” katanya.

Kolaborasi antar instansi ini menunjukkan bahwa pelayanan hukum dapat berjalan lebih baik jika setiap pihak bersedia bekerja sama. Di bawah koordinasi Kejari Bandar Lampung, kejaksaan kini tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penghubung antar instansi untuk memastikan keadilan sosial nyata bagi masyarakat.

Kerja sama lintas lembaga ini bukan hanya memperkuat pelayanan hukum, tetapi juga mendukung keadilan sosial. Kejaksaan tidak lagi hanya berperan sebagai instansi yang menangani kasus pidana, melainkan juga sebagai pendukung dalam penanganan masalah sosial yang memerlukan perhatian khusus. Kerja sama ini memperkuat posisinya sebagai lembaga yang siap melayani dan mendampingi masyarakat dalam berbagai masalah hukum dan non-hukum, menjamin bahwa hak-hak masyarakat diterangkan dan dilindungi dengan lebih efektif.

Setiap tindakan kolaboratif seperti ini membuktikan bahwa keberhasilan pelayanan publik tidak hanya bergantung pada satu pihak, tetapi pada kesediaan instansi untuk saling mendukung. Dengan demikian, keadilan tidak hanya terwujud dalam ruang peradilan, tetapi juga di lapangan, langsung dirasakan oleh masyarakat. Kejaksaan telah menghadirkan diri tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menuju masyarakat yang lebih adil dan makmur.

Baca juga Berita lainnya di News Page