Pemerintah Berjanji Kinerja Lebih Baik Saham Aset Negara di Tengah Persiapan Perubahan Kabinet

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berjalan hampir setahun sejak pelantikan mereka. Apakah ada rencana untuk melakukan evaluasi internal?

Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara, menjelaskan bahwa Prabowo tidak memandang waktu sebagai faktor utama dalam evaluasi. Hal yang paling diutamakan adalah progres dan pelaksanaan program pemerintah. “Kami tidak memakai patokan waktu seperti satu tahun atau enam bulan,” katanya saat di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Prasetyo tambahkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan kinerja program, apakah sudah dilaksanakan, apakah ada hambatan, dan bagaimana solusi yang diambil. “Jika ada kendala, kita harus mencari jalan keluar,” ujarnya.

Pemerintah terus berusaha untuk melaksanakan program yang bermanfaat bagi masyarakat, tetapi Prasetyo mengakui masih banyak yang perlu ditingkatkan. “Tidak ada patokan waktu tertentu. Kita tetap merasa belum puas dengan capaian yang telah dicapai,” katanya.

Prabowo dan Gibran terpilih sebagai pemenang Pilpres 2024 dan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Menteri Sekretaris Negara juga membenarkan perubahan nomenklatur kementerian yang dilakukan Prabowo, seperti pemindahan penyelenggaraan haji dari Kementerian Agama ke Kementerian Haji, serta transformasi Kementerian BUMN menjadi badan. Ia menolak anggapan bahwa perubahan tersebut menunjukkan kelemahan dalam perencanaan. “Dalam perencanaan awal, tidak mungkin semua sudah sempurna sejak awal. Dalam pelaksanaan, kita menemukan bahwa beberapa sektor memerlukan peningkatan atau perempaan,” jelasnya.

Sebagai contoh, Prasetyo cerita tentang adanya direktorat khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah izin bangunan di pondok pesantren. “Kita sadar bahwa sebagian besar pondok pesantren tidak memiliki izin bangunan. Kini, kita harus menanggapi hal ini dengan serius,” katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk melihat perubahan tersebut secara substansi. Pendekatan ini dianggap wajar dan akan terus berlanjut. “Kita harus memikirkan hal ini secara substansif, bukan hanya bertambah disiplin. Seperti pemain sepak bola yang terus berlatih, tapi masih perlu meningkatkan kinerja saat pertandingan,” analogikan Prasetyo.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa perubahan struktural dalam pemerintahan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa pembentukan direktorat khusus untuk masalah tertentu bisa mencegah kerusakan lebih lanjut. Misalnya, direktorat khusus untuk pondok pesantren menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani masalah keamanan bangunan secara terarah.

Pemerintah harus terus berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Setiap program harus diuji kinerjanya, dan solusi harus ditemukan untuk masalah yang timbul. Hanya dengan cara ini, pemerintah dapat memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil bermanfaat bagi rakyat. Jangan pernah puas, terus lakukan perbaikan untuk pembangunan yang lebih baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan