Menteri UMKM Purbaya Keluhkan Keabsahan Pelaporan Bea Cukai

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menanggapi pernyataan Menteri UMKM, Maman Abdurahman, mengenai adanya oknum Bea Cukai yang meloloskan barang-barang ilegal masuk ke Indonesia. Purbaya menanyakan kenapa Maman tidak melaporkan kasus tersebut langsung kepadanya, malah melalui media. Menurutnya, jika Maman melaporkan langsung, masalah tersebut bisa segera ditangani.

Purbaya memastikan bahwa dirinya tengah melakukan pembaharuan di instansi Bea Cukai. Saat ini, dia sedang mengidentifikasi para oknum yang terlibat dalam praktik korupsi tersebut. Setelah daftar nama tersebut dikumpulkan, mereka akan ditangani sesuai hukum yang berlaku.

Maman sebelumnya telah menyebutkan bahwa UMKM di Indonesia mengalami kerugian akibat produk impor dari China. Namun, ada sebagian pegawai Bea Cukai yang bertindak melanggar peraturan, memungkinkan barang-barang ilegal masuk ke pasar. Hal ini membuat UMKM lokal kewalahan berkompetisi.

Sebagai solusi, Maman menawarkan ide untuk para pengrajin membuat produk serupa dengan merek-merek terkenal asal China, seperti tas dengan gaya Louis Vuitton, tetapi dengan merek sendiri, misalnya “Louis Vuttong”. Menurutnya, praktik seperti ini bisa dilakukan karena termasuk dalam kreativitas. Maman juga menguatkan bahwa Indonesia harus berani bertindak agar tidak tergantikan oleh produk asing.

Menurut data terbaru, sector UMKM telah menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia, namun masih menghadapi tantangan ketat dari produk impor. Studi kasus menunjukkan bahwa dukungan terhadap produksi lokal dan penyelesaian masalah korupsi dalam instansi tertentu dapat meningkatkan daya saing UMKM.

Pengelolaan Bea Cukai yang transparan dan efisien sangat penting untuk melindungi industri lokal. Langkah-langkah tegas terhadap oknum korup bisa memberikan sinyal positif kepada masyarakat tentang komitmen pemerintah dalam membela kepentingan rakyat.

Penting bagi kita semua untuk mendukung produksi lokal dan melaporkan praktik korupsi. Dengan demikian, kami bisa berperan aktif dalam membangun ekonomi yang lebih sehat dan adil.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan