Luhut Menanggapi Pertanyaan tentang Family Office dan Utang Proyek Kereta Cepat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menanggapi tudingan terkait pemberian dana APBN untuk dua proyek besar. Menurutnya, pendanaan tidak melibatkan APBN.

Dalam acara perayaan 1 tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Luhut menjelaskan, family office dirancang untuk mendorong investasi swasta, bukan mengandalkan dana negara. Ia mengkritik pemberitaan yang mengaitkan proyek ini dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Pada saat ini, DEN tengah melakukan studi bersama Kementerian Investasi dan Mahkamah Agung untuk memperkuat landasan hukum family office. Luhut menekankan, proyek ini tidak melibatkan APBN.

Untuk proyek KCJB atau Whoosh, Luhut mengaku tidak pernah meminta dukungan APBN. Ia menjelaskan, masalah utang ini hanya memerlukan restrukturisasi. Pihak China telah menyetujui langkah ini, namun prosesnya terhambat akibat pergantian pemerintahan. Sekarang, hanya menunggu pembentukan tim restrukturisasi melalui Keppres Prabowo Subianto.

Restrukturisasi Whoosh di bawah kepemimpinan Luhut saat era Jokowi sudah berjalan, tetapi perlu koordinasi lebih lanjut. Luhut meminta cepatnya pembentukan tim agar proyek dapat segera diselesaikan.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing. Dengan kerja sama yang kompakt, proyek-proyek strategis bisa terwujud tanpa tergantung pada dana negara. Pertama-tama, tunggu pembentukan tim restrukturisasi melalui Keppres. Selanjutnya, pastikan koordinasi dengan pihak terkait agar proyek ini segera berjalan lancar.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan