"Kisah Inspiratif Uda Jon, Pengusaha Rental Mobil Mewah dari Minang yang Berjaya di Tokyo"

Joni Firdaus, lebih dikenal dengan panggilan Uda Jon, tak pernah membayangkan bahwa perjalanannya ke Jepang pada tahun 2011 akan memimpinnya menjadi pengusaha sukses di tanah Sakura. Lahir dari Sumatera Barat, ia kini mengelola Rantau Tokyo, sebuah bisnis rental mobil mewah yang melayani pelanggan dari Indonesia hingga Korea.

Selain sebagai pengusaha, Uda Jon juga aktif sebagai anggota Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jepang. Ia pindah ke Jepang setelah menikah dengan istri yang sedang berkuliah di sana. “Istri saya dulu belajar bahasa Jepang, lalu melanjutkan pendidikannya di Shizuoka, dekat Gunung Fuji,” kata Uda Jon. Ia bertemu dengan istri melalui taaruf, diantar oleh kakak ipar yang bersama-sama kuliah di Padang.

Sebelum akhirnya menetap di Tokyo, Uda Jon hidup gandrung antara Indonesia dan Jepang selama tiga tahun. Di Indonesia, ia memiliki dua perusahaan: Solek Express Indonesia di bidang kargo dan Solok Panca di bidang penjualan barang. “Satu bulan di Indonesia, satu bulan di Jepang. Tapi akhirnya harus memilih, karena di sini susah shalat Jumat,” ungkapnya.

Mencoba berbagai pekerjaan paruh waktu dan bekerja di KBRI Tokyo, Uda Jon akhirnya menemukan kesempatan di industri transportasi. Mulanya, bisnisnya hanya mengelola jasa travel dengan mobil pribadi yang dipakai untuk mengantar tamu.

Namun, setelah peraturan diperketat, Uda Jon mengambil keputusan besar. “Aku membeli perusahaan asal Korea pada Januari 2024 dan mengganti namanya menjadi Rantau Tokyo,” katanya. Proses perubahan nama itu memakan waktu delapan bulan.

Saat ini, Rantau Tokyo memiliki 10 unit mobil, termasuk tiga New Alphard, empat Hiace, dua Vellfire 2018, dan satu Alphard model lama. “Kalau armada tidak diperbarui, apa bedanya dengan perusahaan besar lainnya?” tanya Uda Jon dengan senyum.

Meski kompetisi di Tokyo cukup ketat, terutama dengan perusahaan asal China yang menawarkan harga lebih murah, Uda Jon tetap fokus pada segmen premium. “Kami menyediakan rental premium, armada terbaru 2025,” jawabnya ketika diwawancarai di Tokyo, Jumat (17/10/2025).

Melalui akun Instagram @rantautokyo.jp, Uda Jon sering berbagi aktivitas bisnisnya yang kini menjadi pilihan banyak wisatawan Indonesia. Ia mengungkapkan, Rantau Tokyo mempekerjakan sopir dari berbagai negara, termasuk Jepang, Korea, Malaysia, dan Indonesia. “Sekarang ada lima orang dari Indonesia, sebagian dari jaringan teman-teman. Ada juga orang Jepang, istrinya berkebangsaan Indonesia, jadi bisa berbahasa Indonesia,” katanya.

Setengah pelanggan Rantau Tokyo berasal dari Indonesia, sisanya dari Korea. Banyak di antaranya pejabat dan pengusaha yang berkunjung ke Jepang. “Biasanya dari KBRI, BNI, sampai BI juga,” tambahnya.

Meski sukses di Tokyo, Uda Jon tetap merindukan kampung halamannya. “Kalau usaha ini sudah stabil, aku mau pulang ke Indonesia. Tapi untuk sekarang, aku masih memegang Rantau Tokyo,” tutupnya.

Bisnis transportasi di Tokyo membutuhkan strategi yang kuat untuk bersaing. Uda Jon berhasil membedakan diri dengan menyediakan layanan premium dan armada terbaru. Ini menarik minat banyak pelanggan, terutama yang menilai kualitas dan kenyamanan sebagai prioritas. Dengan tim internasional, Rantau Tokyo juga menunjukkan adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan dari berbagai negara.

Kasus Uda Jon menunjukkan bagaimana ketekunan dan adaptasi bisa membawa sukses di negara asing. Memanfaatkan jaringan sosial dan fokus pada kualitas layanan, ia mengubah tantangan menjadi peluang. Ini menjadi inspirasi bagi para pengusaha muda yang ingin berkarier di luar negeri.

Meskipun sukses, Uda Jon tetap yakin bahwa pengalaman dan kesempatan di Indonesia tetap berharga. Keinginannya untuk pulang nanti menunjukkan semangat keterbukaan dan kedewasaan dalam memimpin bisnis internasional. Seperti seorang pengusaha cerdas, ia tahu bahwa kesuksesan bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang pengaruh dan jaringan yang dibangun.

Baca juga Berita lainnya di News Page