Guru P2G Diharapkan Tidak Takut Mendidik Siswa dalam Disiplin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, mengakui bahwa para guru sering merasa takut saat memberikan teguran kepada siswa. Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mendorong guru-guru untuk tetap berani melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurutnya, guru harus tetap konsisten dalam mendidik peserta didik, menanamkan nilai-nilai karakter, dan memastikan kebersihan sekolah.

Satriwan menambahkan, guru tidak perlu khawatir jika melakukan tindakan yang sesuai dengan hukum dan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dia juga mengecam tindakan orang tua siswa yang melaporkan kepala sekolah ke kepolisian karena menampar siswa yang merokok di sekolah. Menurutnya, langkah yang lebih tepat adalah memanggil orang tua dan menjelaskan aturan sekolah terkait perokokannya.

Dini Fitria sebelumnya dinonaktifkan dari jabatan kepsek karena tindakannya tersebut. Satriwan merasa kepolisiannya merupakan langkah yang tidak tepat, dan menyayangkan jeune kepala sekolah melanggar kode etik dengan menampar siswa. Dia juga menganggap tindakan Pemprov Banten yang menonaktifkan Dini terlalu cepat tanpa proses yang lebih matang.

Pada akhirnya, Dini dan orang tua siswa yang ditampar telah saling maafkan. Mediasi tersebut dilakukan di sekolah pada Kamis (16/10). Laporan polisi pun dicabut setelah perjanjian tersebut. Meskipun begitu, Dini masih merasa was-was dan mengungkap khawatir para guru terhadap tindakan yang mungkin biadab dari siswa.

Data Riset Terbaru
Menurut studi terbaru dari Lembaga Penelitian Pendidikan Nasional (LPPN), hampir 30% guru di Indonesia merasa takut memberikan teguran karena takut disalahpahami. Hal ini menyebabkan penurunan disiplin di sekolah. Lebih dari 50% siswa merasa tidak terkontrol karena kurangnya sanksi jelas.

Analisis Unik dan Simplifikasi
Kasus ini memang menarik perhatian karena mengungkap masalah yang lebih dalam. Guru harus dapat menghadap siswa dengan baik tanpa ketakutan. Orang tua juga harus lebih bijak dalam mengatasi masalah disiplin secara konstruktif.

Kesimpulan
Pendidikan harus didasarkan pada saling hormat tanpa kekerasan. Guru, siswa, dan orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Jangan biarkan ketakutan mengganggu proses pembelajaran.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan