Inteligensi seseorang, yang sering diukur melalui IQ atau Intelligence Quotient, merefleksikan kemampuan mereka dalam berpikir secara logis, menyelesaikan masalah, memahami konsep abstrak, dan beradaptasi dengan situasi baru. Hasil IQ biasanya diperoleh melalui tes psikologis yang mengevaluasi berbagai aspek kognitif, termasuk memoria, logika, dan kecepatan pemrosesan informasi. Banyak orang bertanya-tanya apakah IQ dapat diperbaiki.
Anastasia Sari Dewi, psikolog klinis, menjelaskan bahwa kecerdasan adalah potensi bawaan individu. Menurutnya, kemungkinan meningkatkan nilai IQ masih ada selama seseorang masih dalam fase pertumbuhan dan perkembangan. Selama periode ini, aktivitas pikir, analisis logis, dan pembelajaran formal di sekolah membantu mengukur perkembangan kemampuan kognitif.
Namun, setelah usia tertentu, misalnya pada usia dua puluhan, jika seseorang sudah stabil pada tingkat IQ tertentu dan tidak giat membangun kemampuan berpikir atau belajar hal baru, maka kemungkinan peningkatan IQ menjadi sangat minim. “Bahkan jika seseorang mengonsumsi suplemen yang diklaim meningkatkan fungsi otak, hasilnya tidak akan signifikan,” katanya kepada Thecuy.com, Kamis (16/10/2025).
Perubahan yang signifikan pada IQ umumnya hanya terjadi pada masa anak-anak dan remaja. Pada usia lanjut, justru sering terjadi penurunan kemampuan kognitif karena proses penuaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan sel otak dan kerusakan jaringan saraf, yang berdampak pada penurunan daya ingat, kecepatan berpikir, dan juga Emotional Quotient (EQ).
“Beberapa orang mungkin sudah mengalami penurunan tidak hanya pada IQ, tetapi juga EQ. Dengan semakin tua, halvnya proses kognitif dan emosional akan terasa lebih jelas,” tambahnya.
Peningkatan IQ pada usia dewasa sangat sulit, tetapi tidak berarti tidak ada cara untuk mempertahankan atau bahkan mengembangkan kemampuan kognitif. Aktivitas seperti belajar hal baru, berolahraga, dan menantang otak dengan teka-teki atau permainan strategi dapat membantu menjaga kesehatan otak. Selain itu, pola makan sehat dan tidur yang cukup juga berperan penting dalam menjaga fungsi kognitif.
Kecerdasan bukanlah sesuatu yang statis. Walaupun IQ bisa stabil pada usia tertentu, tidak berarti tidak ada ruang untuk perbaikan atau pengerasan. Keinginan untuk terus belajar dan menantang diri sendiri adalah kunci dalam menjaga otak tetap aktif dan sehat.
Dengan demikian, meskipun peningkatan IQ pada usia tua sulit, setiap usia tetap ada peluang untuk mengembangkan potensi otak. Jaga aktivitas otak, hiduplah dengan penuh semangat belajar, dan ingat bahwa otak tua bisa belajar hal baru.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.