Rincian Kenaikan Harga Batu Bara Acuan Kompak

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan batu bara pada periode kedua Oktober 2025. Aturan ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 338.K/MB.01/MEM.B/2025.

Menurut diktum kedua peraturan, HBA untuk periode tersebut ditetapkan sesuai dengan nilai kalori yang berbeda, dengan harga yang berbeda-beda tergantung kualitas batubara. Ada empat kategori utama yang diatur dalam kebijakan ini.

HBA untuk batubara dengan kalori tinggi 6.322 kcal/kg GAR diatur sebesar US$ 109,74 per ton. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode pertama Oktober 2025, yang sebesar US$ 106,94 per ton.

Batubara dengan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR diperhitungkan sebesar US$ 67,76 per ton, naik dari US$ 64,84 per ton pada periode sebelumnya.

Untuk batubara dengan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR, HBA dipatok US$ 43,71 per ton, sedikit lebih tinggi dari US$ 43,12 per ton pada periode pertama Oktober 2025.

Sementara itu, batubara dengan nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR dijual sebesar US$ 33,92 per ton, naik dari US$ 32,95 per ton pada periode sebelumnya.

Selain HBA, Kementerian ESDM juga menentukan Harga Mineral Acuan (HMA) untuk periode kedua Oktober 2025. HMA nikel ditetapkan US$ 15.142 per dmt, sedikit naik dari US$ 15.101 per dmt pada periode pertama Oktober.

Kemudian, HMA kobal ditetapkan US$ 35.151 per dmt, timbal US$ 1.966 per dmt, seng US$ 3.014 per dmt, aluminium US$ 2.668 per dmt, tembaga US$ 10.311 per dmt, emas sebagai mineral ikutan US$ 3.712 per dmt, perak sebagai mineral ikutan US$ 46,35 per dmt, mangan US$ 3,28 per dmt, bijih besi US$ 1,54 per dmt, bijih krom US$ 6,37 per dmt, dan konsentrat timah US$ 8,97 per dmt.

Data riset terbaru menunjukkan tren naik pada harga komoditas mineral dan batubara ini dipengaruhi oleh permintaan global yang masih stabil, terutama dari negara-negara produsen baja dan energi. Analisis menujukkan bahwa ekstrak mineral seperti nikel dan tembaga akan tetap tinggi karena penggunaan teknologi baterai dan energi terbarukan semakin meningkat di berbagai negara.

Studi kasus pada pasar energi menunjukan bahwa kenaikan harga batubara dan mineral ini akan memberikan dampak positif pada devisa negara. Namun, perlu diwaspadai adanya fluktuasi harga akibat gejolak geopolitik atau perubahan kebijakan perdagangan internasional.

Pernyataan ini menguatkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemasok komoditas strategis di dunia. Dengan stabilitas harga, sector energi dan mineral terus menjadi salah satu kontributor utama dalam pembangunan ekonomi nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan