Polisi Tangkap 9 Pelaku Penculik dan Pemeras dalam Modus Penipuan Jual Beli Mobil di Tangerang Selatan

Unit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menahan sembilan pelaku kasus penculikan dan pemerasan yang menggunakan trik jual-beli mobil di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Berikut detail operasi penangkapan yang dilakukan oleh petugas.

Menurut video yang diperoleh Thecuy.com, Rabu (16/10/2025), teramati beberapa petugas polis menangkap seorang pria dan wanita yang diduga terlibat dalam aktivitas penculikan di sebuah rumah. Polisi melakukan interogasi terhadap pria tersebut sebagai bagian dari proses penanganan kasus.

“Jangan bohong-bohong,” ujar salah satu anggota polis.

“Saya tidak bohong, Pak. Saya pekerja swasta,” balas tersangka saat ditangkap.

“Kau di sini sejak kapan?” tanya petugas polis.

“Saya sudah lama di sini,” jawab tersangka.

“Bukan. Kamu hari ini di rumah saja, kan?” gugup polisi.

“Saya cuti hari ini kerja,” jawab tersangka.

“Ada ibu yang melihatmu,” ujar polisi.

“Iya, saya semalam baru pulang,” balas tersangka.

Petugas kemudian mengawal pria dan wanita tersebut menuju mobil polis. Selanjutnya, polisi melakukan penggeledahan di rumah yang digunakan sebagai tempat menyekap korban. Dalam proses itu, mereka menemukan sebuah senjata api dengan amunisi lengkap.

Setelah menyelesaikan pengecekan di lokasi pertama, tim Subdit Resmob bergerak ke tempat lain. Di situ, mereka menemukan empat orang yang sedang duduk dengan santai. Keempat individu itu langsung diinterogasi oleh anggota kepolisian.

Seluruh proses penangkapan tersebut dilakukan dengan cermat oleh petugas yang terlibat. Setiap langkah diambil untuk memastikan keberhasilan operasi penahanan.

Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menahan sembilan tersangka dalam kasus penculikan dan pemerasan terhadap tiga pria di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Semua tersangka langsung ditahan setelah penangkapan.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, sembilan pelaku ini berperan masing-masing. Identitas mereka adalah MAM, NN, VS, HJE, S, APN, Z, I, dan MA.

Brigjen Ade Ary menjelaskan bahwa tersangka tersebut diduga melakukan pelanggaran Pasal 333 KUHP tentang merampas kemerdekaan orang lain, dengan hukuman maksimal penjara selama sembilan tahun. Selain itu, mereka juga diduga melakukan pemerasan yang terdaftar di Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman yang sama.

Kasus penculikan dan pemerasan modus jual-beli mobil ini menunjukkan betapa pentingnya peran kepolisian dalam menjaga keamanan masyarakat. Operasi penangkapan yang sukses ini membuktikan bahwa kejahatan tidak akan selalu berjaya, dan adanya upaya serius dari pihak berwajib untuk melindungi rakyat.

Sementara itu, dari data terbaru terbaru, kasus penculikan modus jual beli mobil semakin meningkat di beberapa daerah. Ini perluet perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap potensi kejahatan ini. Studi kasus menunjukkan bahwa banyak korban yang tidak sadar akan risiko yang ada saat melakukan transaksi jual beli mobil secara online.

Dari situasi ini, kita bisa memahami bahwa pengetahuan tentang kejahatan modern dan cara-cara pencegahan yang efektif menjadi kunci utama. Masyarakat harus selalu waspada dan melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan ke pihak berwenang. Dengan demikian, kejahatan seperti ini dapat dicegah lebih awal sebelum merugikan banyak korban.

Meskipun kasus ini telah berhasil ditangani, tetaplah waspada. Pelajari dari kasus ini dan jadikan sebagai pelajaran untuk meningkatkan keamanan dalam beraktivitas sehari-hari.

Baca juga Berita lainnya di News Page