Pembaruan Aturan Pengangkatan Ekspatriat di BUMN Menurut Prabowo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto telah mengajukan permintaan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk menerapkan prinsip bisnis global dalam operasionalnya. Dalam kunjungan resmi ke Forbes Global CEO Conference 2025, Prabowo menggaris bawahi pentingnya merekrut tenaga profesional terkemuka di tingkat internasional untuk mengelola perusahaan milik negara (BUMN).

Dalam wawancara dengan Malcolm Stevenson Jr, alias Steve Forbes, Prabowo menekankan bahwa ia telah merubah peraturan terkait kualifikasi sesuai dengan standar internasional. Hal ini membuka peluang bagi pejabat asing untuk memimpin lembaga BUMN. “Kami telah mengubah regulasi, sehingga non-WNI dapat memimpin BUMN kita. Ini sangat menginspirasi,” ungkapnya.

Selain itu, Prabowo juga memberikan instruksi untuk mereduksi jumlah BUMN yang saat ini mencapai ribuan entitas. Tujuannya adalah memfokuskan pada efisiensi dan produktivitas. “Aku telah memerintahkan pengecilan jumlah BUMN dari 1.000 menjadi sekitar 200 hingga 240, dengan memastikan operasional sesuai standar global,” katanya. Prabowo optimis dengan langkah ini, diperkirakan dapat meningkatkan kontribusi finansial BUMN hingga 1-2 persen lebih.

Menurut sumber terbaru, implementasi strategi pengurangan dan profesionalisasi BUMN telah menerima dukungan dari berbagai pihak bisnis internasional. Studi kasus di negara tetangga, seperti Singapura, menunjukkan bahwa konsolidasi perusahaan negara dapat meningkatkan kinerja hingga 15% dalam waktu tiga tahun. Data ini menegaskan bahwa langkah Prabowo tidak hanya teoritis, tetapi juga memiliki landasan praktis yang kuat.

Pernyataan Prabowo mengenai pembaruan regulasi dan pengurangan BUMN menandai langkah revolusioner dalam transformasi ekonomi Indonesia. Dengan menggandeng talenta global dan mapan, diharapkan BUMN bisa bersaing di pasar internasional. Selanjutnya, ini akan mendorong investasi asing dan memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Pembaruan strategis seperti ini tidak hanya mengukur kesuksesan dari nilai keuangan, tetapi juga dari daya saing dan inovasi yang ditanamkan dalam struktur perusahaan milik negara.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan