Pembangunan Kereta Cepat China ke Surabaya, Syarat Rincian Utang Terbayar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan telah membagikan informasi tentang rencana pembangunan Kereta Cepat yang akan menghubungkan Surabaya. Pemerintah telah menyelesaikan tahap studi awal atau preliminary study dari proyek ini.

Luhut menyampaikan bahwa dia telah berdiskusi dengan pihak China mengenai rencana ekspansi Kereta Cepat hingga ke Surabaya. China telah setuju untuk melanjutkan proyek tersebut dengan syarat masalah restrukturisasi utang dapat diselesaikan dengan cepat.

“China hanya mengatakan, ‘kami akan melanjutkan hingga Surabaya jika Anda menyelesaikan masalah restrukturisasi ini segera.’ Saya menjawab saat berkunjung ke China tiga bulan yang lalu, ‘baik, tapi harap tunggu perintah Presiden, supaya tim dapat bekerja,'” ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Mengenai perkembangan ini, Luhut telah berkoordinasi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani untuk segera memproses perintah Presiden. Rosan saat ini tengah dalam proses pembicaraan dengan Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi, teman-teman semua, ada yang tidak bisa diselesaikan? Negara besar ini, kewenangan ada di Presiden, selama kita bersama, apa yang tidak bisa diselesaikan? Saya tidak melihat masalah lainnya,” katanya.

Luhut juga menambahkan bahwa pihak DEN telah menyusun studi awal proyek Kereta Cepat Surabaya, termasuk rincian jalur yang akan dilewati. Berdasarkan studi tersebut, kereta akan beroperasi mulai dari Bandung, lalu melanjutkan ke Kertajati, Purwokerto, Cilacap, Solo, dan akhirnya tiba di Surabaya.

“Kita juga sudah belajar dari pengalaman Jakarta-Bandung, jangan membuat banyak terowongan, karena terowongan ini yang mahal. Juga hindari pembebasan tanah yang berlebihan. Oleh karena itu, apa yang kita lakukan? Kita sesuaikan saja dengan jalur kereta api atau jalan yang sudah ada,” tuturnya.

Menurut data terbaru, proyek Kereta Cepat Surabaya diharapkan dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Analisis menunjukkan bahwa integrasi dengan jaringan rel yang ada dapat mengurangi biaya konstruksi dan waktu pembangunan. Studi kasus di negara lain, seperti Jepang dan Jerman, menunjukkan bahwa kereta cepat dapat menjadi sarana transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.

Pemerintah harus tetap fokuss pada pelaksanaan yang terstruktur agar proyek ini bisa segera memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang bijak dalam manajemen proyek, Indonesia dapat mengembangkan infrastruktur modern tanpa mengorbankan kestabilan finansial.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan