KPK Bawa Empat Perempuan Hubungan Terdakwa dalam Sidang Korupsi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – KPK memberi wajah baru dalam penanganan kasus korupsi dengan membawa dua mantan istri dan dua mantan kekasih terdakwa untuk memberikan keterangan di pengadilan. Tak hanya itu, mereka juga menghadirkannya dalam susunan duduk yang teratur untuk mencegah kontak yang tidak diinginkan antar saksi.

Dalam sidang terhadap mantan Dirut Taspen, Antonius Kosasih, yang terjerat kasus investasi palsu, jaksa KPK Greafik Loserte mengungkapkan tantangan unik dalam mengatur kehadiran empat wanita yang semuanya pernah terhubung erat dengan terdakwa. Untuk menghindari potensi konfrontasi, jaksa dengan bijak menyusun tempat duduk mereka. Mantan istri Rina Lauwy dan Yulianti Malingkas duduk di baris tengah, sementara mantan kekasih Raden Roro Dina Wulandari dan Theresia Meila Yunita ditempatkan di baris depan dan belakang.

Dalam persidangan yang berlangsung pada 25 Agustus 2025, Rina Lauwy mengaku pernah menerima permintaan dari Kosasih untuk menggunakan rekeningnya sebagai tempat penampungan uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari penangkapan. “Apakah beliau pernah meminta kepada Ibu agar uang masuk ke rekeningmu?” tanya jaksa. Rina menjawab bahwa peristiwa itu terjadi sekitar September 2020.

Sementara itu, Raden Roro Dina Wulandari mengakui bahwa dia menerima mobil HR-V berwarna hitam seharga Rp 500 juta sebagai hadiah ulang tahun dari Kosasih pada tahun 2023. “Apakah Saudara pernah menerima mobil dari Pak Kosasih?” tanya jaksa. Dina dengan jujur menjawab bahwa mobil tersebut adalah hadiah ulang tahun dari mantan pasangannya.

Kosasih akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum 10 tahun penjara plus denda Rp 500 juta, atau 6 bulan penjara tambahan jika tidak dibayar. Tak puas dengan putusan ini, terdakwa memutuskan untuk mengajukan banding.

Banyak kasus korupsi yang terungkap melalui saksi-saksi yang tidak terduga. Insiden ini mendorong KPK untuk memperkuat strategi dalam mengumpulkan bukti dan mengatur pengadilan agar proses keadilan tetap berjalan lancar. Kasus ini juga menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam penegakan hukum.

Setiap kasus korupsi yang terungkap memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya integritas dan akuntabilitas. Meskipun prosesnya sulit, dengan kerjasama dan strategi yang matang, keadilan tetap dapat dicapai.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan