
Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengambil langkah untuk menyesuaikan kompensasi komisaris di BUMN dengan standar global, karena saat ini gaji mereka dianggap terlalu tinggi dibandingkan negara lain. Inisiatif ini meliputi penyesuaian tantiem, yaitu penghargaan finansial yang diberikan kepada komisaris jika perusahaan meraup laba tanpa kerugian akumulatif.
Pandu Patria Sjahrir, Chief Investment Officer BPI Danantara, menjelaskan bahwa perbandingan internasional menunjukkan perbedaan signifikan pada struktur pembayaran komisaris di Indonesia. Untuk menghadapi tantangan ini, Danantara akan melakukan revisi pada tantiem dan aspek kompensasi lainnya.
“Dengan memastikan bahwa komisaris di Indonesia lebih sesuai dengan standar global, kami berharap dapat meredam biaya operasional yang tidak perlu,” kata Pandu dalam acara perayaan satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta Selatan. Perubahan ini diramalkan akan menghasilkan penghematan sekitar Rp 8,2 triliun, yang akan dialokasikan untuk investasi dan pengembangan bisnis.
Selain itu, Pandu menegaskan bahwa insentif bagi direksi sekarang hinggap pada kinerja operasional dan laporan keuangan yang akurat, bukan lagi diberikan secara otomatis. Hal ini bertujuan agar kompensasi lebih refleksif terhadap kontribusi nyata tim manajemen.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong BUMN seperti Mandiri dan Pertamina untuk bersaing secara global. Danantara juga berencana untuk merekrut tenaga terbaik agar perusahaan-perusahaan di bawah naungannya dapat berprestasi di tingkat internasional.
Saat ini, kompensasi komisaris di Indonesia terbilang tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Penyesuaian ini bukan hanya untuk menurunkan biaya, tetapi juga untuk memastikan BUMN dapat bersaing di pasar global. Dengan mereformasi struktur kompensasi dan fokus pada kinerja, Danantara menginginkan BUMN seperti Pertamina untuk menjadi player utama di industri oil and gas dunia.
Selain efisiensi finansial, perubahan ini juga mengarah pada transformasi budaya kerja agar lebih kompeten dan fokus pada hasil. Dengan demikian, BUMN dapat menjadi pilar ekonomi yang kuat dan berdaya saing tinggi, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di arena global.
Waktu telah tiba untuk BUMN Indonesia menampilkan potensi maksimalnya. Dengan reformasi yang tepat, kinerja dan kontribusi perusahaan-pemerintah ini bisa menjadi lebih signifikan bagi perekonomian nasional.
Studi kasus menunjukkan bahwa negara-negara dengan BUMN yang efisien seringkali menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dengan menerapkan standar global dan memfokuskan pada kinerja, BUMN Indonesia pun bisa menjadi contoh bagi negara lain. Investasi dalam SDM terbaik dan reformasi kompensasi adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan ini.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.