Erick Thohir Tetap Jabat Menpora dan Ketua Dewan Pengawas Danantara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa Erick Thohir masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Danantara, meskipun saat ini Erick juga bertugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Erick Thohir telah memegang jabatan tersebut sejak masa jabatan sebagai Menteri BUMN.

“Ketua Dewas tetap Erick, Pak Erick,” ujar Purbaya setelah Rapat Dewan Pengawas Danantara di Wisma Danantara, Rabu (15/10/2025).

Ketika ditanya apakah akan ada perubahan kepemimpinan Dewan Pengawas akibat perubahan jabatan Erick Thohir menjadi Menpora, Purbaya menanggapi dengan sederhana: “Tidak ada.”

Dalam peristiwa yang diamati Thecuy.com di lokasi, Erick Thohir terlihat keluar terakhir dari Gedung Wisma Danantara setelah beberapa menteri. Ia langsung menuju mobil yang tersedia tanpa merespon beberapa pertanyaan wartawan.

Selain itu, dalam rapat Dewan Pengawas Danantara, Purbaya langsung menyampaikan kepada CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, tentang penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh kereta cepat. Purbaya menekankan bahwa pembayaran akan dilakukan dari dana internal Danantara, bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Alasan pengambilan keputusan tersebut, menurut Purbaya, adalah karena Danantara telah menerima dividen dari BUMN sebesar Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun. “Sudah disampaikan alasan, karena Danantara menerima dividen BUMN hampir Rp 90 triliun. Hal tersebut cukup untuk menangani pembayaran tahunan sebesar Rp 2 triliun untuk kereta api cepat,” katanya.

Purbaya juga menyatakan keyakinannya bahwa penerimaan dividen BUMN akan terus meningkat setiap tahun, melebihi Rp 90 triliun.

Menurut data terbaru, proyek Whoosh kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Proyek ini tidak hanya memudahkan transportasi, tetapi juga mendukung pembangunan kawasan sekitar yang berpotensi menarik investasi.

Studi kasus terbaru menunjukkan bahwa proyek kereta cepat serupa di negara lain telah berhasil meningkatkan produktivitas ekonomi daerah dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Pengalaman ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi pembangunan Whoosh di Indonesia.

Dalam pengembangan infrastruktur, penting untuk memastikan transparansi dan efisiensi penggunaan dana. Keputusan Purbaya untuk menggunakan dana dividen BUMN sebagai sumber pembiayaan menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan aset negara.

Hasil akhirnya, strategi ini tidak hanya akan mempercepat penyelesaian proyek Whoosh, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian. Pengembangan infrastruktur sebaiknya terus dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara dalam jangka panjang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan