Siswa SMP di Tambun Aniaya Rekan, Wajah Korban Ditendang dan Dipukul

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Bekasi, terutama di wilayah Tambun, terungkap kasus kekerasan di sekolah yang melibatkan siswa SMP. Dalam video yang bersirkulasi di media sosial, ganzen gruppo siswa menghadapi serangan fisik dari dua rekan sekelas mereka. Aksi kekejaman tersebut meliputi pukulan dan tendangan yang ditujukan pada wajah korban.

Pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2025, enam siswa ditempatkan duduk bersandar di tembok sementara dua pelaku, yang mengenakan seragam sekolah, secara bergiliran melakukan aksi kekerasan. Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyatakan kasus ini terjadi di SMP Negeri 1 Tambun Selatan. Orang tua korban telah mengirimkan laporan resmi kepada kepolisian terkait insiden tersebut.

Mustofa mengungkapkan bahwa seluruh individu yang terlibat dalam video telah diundang ke Polsek Tambun untuk pemeriksaan lebih lanjut. Video berdurasi 16 detik tersebut menangkap aksi penganiayaan yang dilakukan oleh dua remaja terhadap enam siswa lain. “Para pelaku dan korban beserta orang tua mereka telah dihadirkan di kantor polisi untuk prosedur pemeriksaan,” ungkapnya.

Pihak berwenang saat ini sedang mengevaluasi kasus secara mendalam. Mustofa menegaskan bahwa polisi akan memberikan dukungan psikologis kepada para korban untuk mencegah trauma. “Kami akan melakukan visum terhadap korban untuk mengevaluasi tingkat penganiayaan dan melibatkan Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi dalam penanganan kasus ini,” katanya.

Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui motivasinya dan memastikan penanganan kasus ini dilakukan dengan pendekatan yang humanis, karena semua pihak masih dalam usia remaja. “Kami berusaha mengkomunikasikan dengan baik baik dengan korban, pelaku, maupun keluarga mereka,” tambahnya.

Kasus kekerasan sekolah menimbulkan keprihatinan besar. Untuk mencegah peristiwa serupa, penting untuk mengedukasi siswa tentang nilai-nilai toleransi dan penyelesaian konflik secara damai. Masyarakat juga perlu lebih proaktif dalam melapor dan mendukung sistem perlindungan anak.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan