Produksi beras di Indonesia diprediksi mencatat surplus mencapai 5 juta ton

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Produksi beras di Indonesia dinyatakan akan mencatat surplus antara 4 juta hingga 5 juta ton pada tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengonfirmasi hal ini dengan menyatakan bahwa negara telah mencapai keseimbangan dalam penyediaan beras. Ia menambahkan bahwa tahun lalu, negara masih melakukan impor beras sebesar 3,8 juta ton. Namun, berdasarkan data BPS, produksi beras pada tahun ini diprediksi akan lebih dari cukup. “Hingga akhir tahun ini, BPS mengabarkan bahwa kita akan memiliki surplus beras sekitar 4 juta hingga 5 juta ton. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa Indonesia telah meraih swasembada pangan dalam hal beras,” ujarnya saat membuka Trade Expo Indonesia ke-40 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).

Saat ini, stok cadangan beras pemerintah telah mencapai angka 3,8 juta ton, rekornya yang tertinggi sepanjang sejarah. Zulkifli Hasan mengutarakan bahwa kemampuan Indonesia dalam mengembangkan produksi dan mencari lahan baru telah terwujud dengan baik. Salah satu contohnya adalah proyek swasembada di Merauke, yang selesai dalam waktu hanya tiga pekan, padahal lahan tersebut sebelumnya telah tidak digunakan selama satu tahun. “Kawasan yang selama ini belum terbuka untuk swasembada pangan, kini dapat diselesaikan dalam tiga minggu. Dalam proses ini, telah dilakukan kerja sama antarkementerian dan antar pemerintah daerah,” katanya.

BPS meramalkan bahwa produksi beras pada periode Januari-November 2025 mencapai 33,19 juta ton, naik 12,62% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, yang hanya mencapai 29,47 juta ton.

Tidak hanya sebagai pencapaian, data ini juga menunjukkan potensi besar Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Dengan kerja sama yang erat antara berbagai pihak dan inovasi dalam pengelolaan lahan, negara ini terus menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan produksi beras. Melalui upaya ini, Indonesia tidak hanya menghindari kemandekan pangan, tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi dan kemandirian dalam sektor pertanian.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan