Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, memutuskan untuk tidak hadir dalam Konferensi Tinggi Perdamaian Gaza yang diselenggarakan di Mesir. Kehadirannya ditolak oleh beberapa negara, termasuk Turki dan Irak. Netanyahu awalnya diundang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghadiri pertemuan puncak pada Senin (13/10) waktu setempat. Namun, kantor Netanyahu menyampaikan bahwa pembatalan kehadiran tersebut terjadi karena hari raya Yahudi, Simhat Torah, yang dimulai pada Senin malam.
Dalam pertemuan tersebut, lebih dari 20 pemimpin dunia bertemu di Sharm El-Sheikh, Mesir, untuk menandatangani langkah-langkah selanjutnya dalam rencana 20 poin Trump. Rencana ini bertujuan untuk menjamin keamanan di Gaza setelah dua tahun konflik antara Israel dan Hamas. Meskipun awalnya dikonfirmasi kehadirannya, kantor Netanyahu mengubah keputusan setelah menerima penolakan dari beberapa negara.
Turki dan Irak menjadi negara yang menolak kehadiran Netanyahu. Menurut sumber diplomatik Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan menolak kehadiran Netanyahu dalam pertemuan. Pesawat yang membawa Erdogan dilaporkan terpaksa berputar di atas Laut Merah hingga dipastikan Netanyahu tidak hadir. Sementara itu, penasihat Perdana Menteri Irak, Ali al-Mousawi, menyatakan bahwa delegasi Irak akan memboikot pertemuan jika Netanyahu hadir. Kairo kemudian memberitahu Netanyahu bahwa kehadirannya tidak diterima, yang mengakibatkan pembatalan partisipasinya.
Netanyahu memang telah menerima undangan dari Trump, tetapi keputusan untuk tidak hadir diambil karena alasan keagamaan dan tekanan diplomatik dari beberapa negara. Kehadirannya menjadi kontroversi, terutama setelah beberapa pemimpin menolak untuk berpartisipasi jika Netanyahu hadir. Ini menunjukkan kompleksitas diplomasi dalam upaya perdamaian di Gaza.
Keputusan ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam menjalin perdamaian di kawasan tersebut. Meskipun ada upaya dari Trump untuk mendorong perundingan, penolakan dari beberapa negara menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan sulit. Netanyahu harus menghadapi tekanan internal dan eksternal dalam memutuskan kehadirannya dalam pertemuan ini.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.