Ketua Komisi XI DPR Ungkap Peran Penting Checks and Balances di Masa Prabowo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyoroti pelaksanaan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu satu tahun. Menurutnya, Prabowo menghadapi berbagai tantangan yang berhasil diatasi dengan bijak.

“Pemerintahan Prabowo-Gibran dimulai pada 20 Oktober dengan APBN lama, dalam keadaan yang penuh tantangan. Daya beli dan pertumbuhan ekonomi mengalami tekanan yang sama, sebagian besar disebabkan oleh efek pasca-pandemi COVID-19,” ungkap Misbakhun kepada Thecuy.com dalam Program Jejak Pradana, Selasa (14/10/2025).

Selama masa transisi, pemerintah harus merapikan kebijakan-kebijakan yang belum selesai dari masa sebelumnya. Misbakhun menjelaskan bahwa Prabowo menghadapi beberapa tantangan besar dalam memimpin.

Salah satu contoh adalah data Lembaga Penjamin Simpanan yang mengungkapkan penurunan simpanan warga kelas menengah dari 3,4 menjadi 2,5, dan turun lagi menjadi 1,7. Situasi ini diikuti dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen, yang memicu pro dan kontra di masyarakat.

Prabowo akhirnya memutuskan untuk menaikkan PPN hanya untuk barang mewah dan impor tertentu. “Presiden ingin mengurangi beban pajak agar daya beli masyarakat yang sudah tertekan tidak mengalami tekanan lebih lanjut. Keinginan beliau untuk tidak membuat rakyat susah telah terwujud,” katanya.

Tanngan lainnya adalah pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak dengan menggunakan APBN lama. Misbakhun menjelaskan bahwa Prabowo berhasil mengatasi hal ini dengan kebijakan efisiensi. “Presiden ingin menjalankan program MBG dalam batas anggaran yang terbatas. Oleh karena itu, ada ide relokasi anggaran agar dana dialokasikan pada program yang lebih produktif,” tambahnya.

Jejak Pradana merupakan program yang menggambarkan dedikasi para pemangku kebijakan dalam setahun terakhir. Acara ini menampilkan tokoh-tokoh pemerintah dan swasta yang berjuang untuk memajukan negeri. Konten lengkap dapat diakses di detik.com/jejak-pradana.

Saksikan juga video “Misbakhun Bicara Arah Ekonomi Baru Indonesia” di sini.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa program efisiensi anggaran pemerintah telah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan relokasi anggaran yang tepat, pemerintah berhasil meredam tekanan ekonomi yang timbul akibat kenaikan PPN.

Studi kasus di beberapa daerah mengungkapkan bahwa program MBG telah berhasil meningkatkan kesehatan anak-anak di kalangan keluarga berpendapatan rendah. Ini menunjukkan betapa pentingnya alokasi anggaran yang bijak dalam mengatasi tantangan ekonomi.

Tak hanya itu, kebijakan pemanfaatan pajak untuk barang mewah telah mempengaruhi konsumsi masyarakat secara positif. Orang-orang lebih cermat dalam membeli barang-barang yang tidak menjadi kebutuhan pokok, sehingga mengurangi beban pajak pada masyarakat.

Ketika pemerintah berusaha untuk merespon tantangan ekonomi dengan strategi yang tepat, masyarakat pun dapat merasakan dampak positifnya. Dengan kebijakan yang cermat, masa depan ekonomi Indonesia dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan bersama.

Pemerintahan yang bijak dalam mengelola kekayaan negara akan membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat. Tanpa menambahkan kata “kesimpulan” langsung saja, mogelijkheid untuk Indonesia selanjutnya terlihat cerah dengan pendekatan yang inovatif dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan