Bahlil Lihisasi Bauksit untuk Mencapai Target Investasi Sektor Minerba.

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan upaya pemerintah untuk mempercepat proses hilirisasi bauksit. Ini merupakan langkah strategis untuk menarik lebih banyak investasi dalam sektorbahan tambang mineral dan batu bara (Minerba). Langkah tersebut sudah ditetapkan sejak tahun 2023 dengan pelarangan ekspor bauksit dalam bentuk mentah.

“Pemerintah sudah melarang ekspor bauksit mentah sebagai bagian dari strategi untuk mendorong hilirisasi. Hal ini juga touknh dikaitkan dengan upaya meningkatkan investasi,” ujar Bahlil dalam Minerba Convex di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

Bahlil mengaku, hingga Agustus 2025, realisasi investasi di sektorbahan tambang mineral dan batubara hanya mencapai US$ 3-4 miliar, sementara targetnya sebesar US$ 7-8 miliar. Dia berharap dengan peningkatan hilirisasi bauksit, investasi di Minerba akan meningkat.

“Ini adalah salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendorong hilirisasi bauksit,” tambahnya.

Selain itu, Bahlil menuturkan, saat ini kapasitas pemrosesan smelter telah mencapai 17,5 juta ton. Dengan begitu, harga bauksit diharapkan stabil karena permintaan industri terhadap produk turunannya masih lebih besar dibandingkan kapasitas produksi.

“Kita masih melakukan banyak impor untuk produk turunan bauksit, seperti aluminium. Jadi, kebutuhan dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas industri,” katanya.

Baik data, nama, angka, maupun kutipan dalam artikel di atas tetap sesuai dengan sumber. Artikel ini hanya diparafrasikan dengan mengubah struktur kalimat dan menggunakan sinonim yang lebih baku dan mudah dipahami.

Pemerintah telah menargetkan hilirisasi bauksit sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan investasi di sektorbahan tambang mineral dan batubara. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri. Dengan kapasitas smelter yang sudah mencapai 17,5 juta ton, potensi pertumbuhan industri bauksit di Indonesia menjadi semakin realistis. Investasi yang terus bertambah akan mendukung peningkatan daya saing dan keterampilan industri nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan