Program SIAGA DINI IPB University untuk Mencegah Pernikahan Anak di Kabupaten Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam upaya mengatasi masalah pernikahan anak yang masih tinggi di Kabupaten Tasikmalaya, IPB University telah meluncurkan program SIAGA DINI. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan perkembangan anak di wilayah tersebut, khususnya bagi pasangan yang menikah pada usia dini.

Program ini diinisiasi melalui kegiatan Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) yang dipimpin oleh Dr Tin Herawati SP MSi. Pelaksanaan acara dilaksanakan pada 14-15 Oktober 2025, dengan kerjasama antara Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB, serta Puspaga Bundaku Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan berfokus pada penguatan kapasitas keluarga yang menikah pada usia anak, dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan perkembangan anak. Dr Tin Herawati, Ketua Tim Kegiatan, menyebutkan bahwa Kabupaten Tasikmalaya memiliki angka dispensasi nikah tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024, yaitu 514 kasus.

Angka yang signifikan ini juga dikaitkan dengan tingkat perceraian yang tinggi di daerah tersebut. Data dari BPS Kabupaten Tasikmalaya tahun 2023 menunjukkan, terdapat 4.385 kasus perceraian, terdiri dari 3.302 kasus gugat cerai dan 1.083 kasus talak. Pernikahan anak juga memperparah masalah dalam perkembangan anak akibat pengasuhan yang kurang optimal.

Program SIAGA DINI dirancang untuk mengatasi keterbatasan kesiapan mental, emosional, dan pengetahuan pengasuhan pada pasangan yang menikah pada usia dini. Penyebab ini dapat mengganggu perkembangan anak dan meningkatkan risiko konflik dalam rumah tangga.

Program menggunakan metode Training on Trainers (ToT) yang melibatkan 10 kader dari Stopan Jabar untuk mendapatkan pelatihan intensif selama dua sesi. Setelah menyelesaikan pelatihan, kader ini diperkirakan akan menyebarkan pengetahuan kepada minimal lima keluarga terdekat, sehingga sekitar 50 keluarga yang menikah pada usia anak di Kabupaten Tasikmalaya akan menerima edukasi dan pendampingan.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen serius dalam mengatasi masalah pernikahan anak dan perceraian di Tasikmalaya, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan perkembangan anak secara berkelanjutan.

Masyarakat diharapkan dapat menjadi bagian aktif dalam mengedukasi anak-anak tentang pentingnya pendidikan dan pernikahan pada usia yang tepat. Dengan dukungan dari semua pihak, perubahan positif dalam pola pernikahan dan kehidupan rumah tangga dapat tercapai.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan