Peningkatan Posisi Perkantoran Lagi Menurun, Ini Penyebabnya!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Proporsi pekerja di sektor formal di Indonesia mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Februari 2025, pekerja formal hanya 40,60% dari total tenaga kerja, menurun dari 40,83% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pekerjaan formal seperti posisi kantoran atau buruh tetap biasanya memberikan keamanan finansial dan manfaat sosial bagi karyawan.

Tauhid Ahmad, ekonomi senior dari Institute for Development Economics and Finance (INDEF), menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh faktor demand dan suplai. Dari sisi demand, investasi yang masuk ke Indonesia saat ini lebih ditujukan pada sektor padat modal atau teknologi, sehingga tidak banyak menciptakan lapangan kerja baru. Ekonomi yang didorong oleh investasi padat modal dan teknologi berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif terhadap pasaran kerja.

Sementara itu, dari sisi suplai, SDM di dalam negeri sering kali tidak memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Data BPS menunjukan hanya 12,83% dari 145,77 juta tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan perguruan tinggi. Mayoritas pekerja berpendidikan SD ke bawah (35,89%), diikuti lulusan SMP (17,81%), SMA (20,63%), SMK (12,84%), dan Diploma I/II/III (2,39%). Keterbatasan keterampilan seperti keahlian digital, bahasa asing, dan teknologi juga menjadi hambatan.

Selain itu, struktur ekonomi Indonesia yang masih bergantung pada UMKM (60% dari PDB) juga menjadi faktor. UMKM cenderung menyerap tenaga kerja informal, karena skala operasinya kecil. Perkembangan teknologi juga menggantikan banyak posisi pekerja, menurunkan jumlah lapangan kerja formal yang tersedia.

Ivan Taufiza, Ketua Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), menambahkan faktor lain seperti perubahan status kerja menjadi informal dan realisasi investasi yang lambat. Investasi baru membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk beroperasi, termasuk waktu pengurusan izin dan konstruksi. Hal ini mencerminkan kesulitan dalam menambah lapangan kerja formal secara signifikan.

Sektor formal tetap menjadi tujuan utama bagi tenaga kerja yang mencari stabilitas, namun tantangan seperti keterbatasan keterampilan, struktur ekonomi, dan pengaruh teknologi membuat pencapaiannya semakin sulit.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan