Purbaya kepada BTN tentang Rp 25 T: Jika Tidak Dapat Diserap, Kita Pindahkan!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah menyatakan komitmennya untuk memindahkan dana pemerintah yang belum terserap di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Dana sebesar Rp 25 triliun telah dialokasikan untuk penempatan, namun jika tidak bisa ditangani secara optimal, sisa dana tersebut akan dialihkan ke bank lain. Menurut informasi yang disampaikan Purbaya saat berkunjung ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Senin (13/10/2025), BTN masih memiliki sisa dana sekitar Rp 10 triliun, meskipun upaya penyerapan sedang dipercepat.

BTN telah melaporkan bahwa serapan dana pemerintah telah mencapai Rp 10,5 triliun, atau 42% dari total penempatan Rp 25 triliun. Pihak bank menyatakan keoptimisan bahwa dana tersebut akan habis terserap melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor produktif, dengan perumahan rakyat menjadi prioritas utama.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa dari total dana yang diserap, sebesar Rp 4,5 triliun telah dibagikan ke debitur, sementara sisanya akan ditagihkan pada Oktober 2025. Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan biaya dana yang terus menurun, BTN yakin semua dana penempatan pemerintah sebesar Rp 25 triliun akan terserap sepenuhnya pada November 2025. Dana tersebut akan dialokasikan ke sektor-sektor produktif seperti konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, dan pembiayaan perumahan rakyat yang menjadi fokus utama.

Nixon juga menyoroti bahwa penyerapan dana yang relatif lambat di awal disebabkan karena mayoritas portofolio BTN berfokus pada pembiayaan perumahan, khususnya KPR. Proses KPR memang lebih kompleks dibandingkan dengan kredit umum, mulai dari tahap verifikasi hingga persetujuan. Selain itu, karena mayoritas kredit BTN ditujukan untuk nasabah ritel atau individu, plafon kreditnya lebih kecil dibandingkan dengan kredit korporasi yang biasanya mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah per debitur.

Peningkatan likuiditas dan biaya dana yang menurun menunjukkan potensi positif bagi BTN dalam menyalurkan dana pemerintah secara optimal. Dengan fokus pada sektor perumahan dan produktif lainnya, bank ini berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui akses pembiayaan yang lebih luas. Kecepatan penyerapan dana di akhir tahun juga diharapkan akan meningkat, mengingat adanya pipa proyek yang sedang dalam proses.

Dana yang dialokasikan ini bukan hanya untuk mendukung sektor perumahan, tetapi juga berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi melalui investasi di bidang konstruksi, real estate, dan perdagangan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses KPR dan peningkatan efisiensi dalam penyaluran kredit, BTN dapat menjadi pendorong utama dalam menggerakkan perekonomian.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan