
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau yang lebih dikenal dengan BTN telah melaporkan pencapainan dana pemerintah sebesar Rp 10,5 triliun, yang setara dengan 42% dari total alokasi Rp 25 triliun. Perseroan ini percaya bahwa seluruh dana tersebut akan habis tersalurkan melalui pembiayaan kredit kepada berbagai sektor produksi, dengan prioritas utama berfokus pada perumahan masyarakat.
Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama BTN, mengeklarisikan bahwa dari jumlah tersebut, realisasi kredit yang telah dikeluarkan mencapai Rp 4,5 triliun, sementara sisa dana akan ditagihkan pada bulan Oktober 2025. “Sepanjang bulan September, kita telah mencatat penyerapan dana sebesar Rp 10,5 triliun, namun hanya Rp 4,5 triliun yang sudah disalurkan,” ujar Nixon setelah mengikuti rapat investor bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta.
Dengan dukungan likuiditas yang kuat dan penurunan biaya dana, BTN yakin bahwa seluruh dana penempatan pemerintah sebesar Rp 25 triliun akan terpenuhi 100% pada bulan November 2025. Dana ini akan dialokasikan ke berbagai sektor seperti konstruksi, real estate, perdagangan, kesehatan, dan terutama pembiayaan perumahan masyarakat, yang menjadi fokus utama BTN.
“Terkhitur akhir tahun, biasanya aktivitas kami menjadi lebih sibuk. Kami punya pipeline yang terencana dengan baik,” kata Nixon. Ia juga menjelaskan bahwa penyerapan dana yang relatif lambat pada awalnya disebabkan oleh mayoritas portofolio BTN yang berkaitan dengan pembiayaan perumahan, khususnya KPR. Kegiatan KPR memiliki proses yang lebih rumit dibandingkan dengan kredit umum, meliputi verifikasi hingga persetujuan kredit.
“Karena mayoritas kredit kami ditujukan untuk konsumen ritel atau individu, maka plafon kreditnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kredit korporasi untuk pelanggan institusi, yang dapat mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah per debitur,” jelas Nixon.
Dalam kesempatan yang sama, Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan, menyatakan bahwa sisa dana akan dipindahkan jika BTN tidak dapat menyerap seluruh penempatan pemerintah. “Dia tadi katakan masih ada Rp 10 triliun, tapi akan dipercepat menjadi Rp 15 triliun. Jika tak bisa diserap, kita akan memindahkan dana tersebut dalam jangka waktu dekat,” ungkap Purbaya.
Sektor perumahan terus menjadi salah satu area yang paling strategis karena dampaknya pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan dari pemerintah dan strategi penyaluran kredit yang tepat, BTN berkomitmen untuk memastikan pembiayaan perumahan dapat dijangkau oleh masyarakat. Inovasi dalam proses kredit dan dukungan likuiditas akan menjadi kunci dalam memenuhi target penyerapan dana ini. Teruslah memperkuat sistem perumahan agar mereka yang memerlukannya dapat memiliki hunian idaman mereka.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.