Gelinciran tanah dan banjir melanda Tasikmalaya Selatan akibat hujan lebat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Hujan lebat yang berlangsung sepanjang malam Minggu (12/10/2025) hingga Senin pagi (13/10/2025) di selatan Kabupaten Tasikmalaya telah menimbulkan kerusakan pada beberapa prasarana dan mengakibatkan bencana di beberapa lokasi. Salah satu daerah yang paling terpengaruh adalah bagian Jalan Raya Sindangreret–Cidadap, tepatnya di Kampung Kujang, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal.

Menurut Kepala Desa Kujang, Hendra Permana, sekitar 20 meter ruas jalan di kawasan tersebut mengalami retakan dan pergeseran tanah yang mencapai kedalaman 30–40 sentimeter karena hujan yang sangat deras.

“Benar, terjadi pergeseran tanah di jalan utama Desa Kujang yang menghubungkan Desa Cidadap. Jalan ini juga penting sebagai rute utama antarkecamatan Cikalong dan Cipatujah. Pergerakan tanah ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan struktur tanah yang rawan,” kata Hendra, Senin (13/10/2025).

Sementara itu, akses jalan tersebut saat ini ditutup untuk kendaraan roda empat karena takut retakan akan semakin membesar.

“Kami harapkan pihak berwenang segera membenahi jalan ini agar masyarakat, terutama pengemudi, bisa kembali beroperasi dengan aman,” tambahnya.

Kepala UPTD PU Wilayah Karangnunggal, Nanang Ruhiyat, juga mengkonfirmasi kerusakan tersebut. Dia menambahkan bahwa retakan sudah muncul sejak bulan lalu, meskipun masih kecil. Namun, setelah hujan deras semalam, kondisinya memprihatinkan dan meluas hingga 20 meter.

“Untuk sementara, kami akan memperkuat retakan dengan beton dan campuran sekulup agar jalan tidak lebih rusak. Selain itu, kami juga akan pasang beronjong di pinggir jalan untuk mencegah pergerakan tanah lagi. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar perbaikan permanen segera dilakukan,” jelasnya.

Di tempat lain, banjir juga melanda Kecamatan Cikalong pada Senin dini hari (13/10/2025). Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetiya, melaporkan bahwa air setinggi 30 sentimeter telah merendam 19 rumah di Kampung Cikalong RT 01 dan RT 02/RW 08, serta di Kampung Pangapekan RT 02/RW 09, Desa Cikalong.

“Banjir dimulai sekitar pukul 02.00 dini hari. Air berasal dari luapan saluran irigasi dan drainase yang tak mampu menahan debit hujan yang besar,” terang Jembar.

Selain kerusakan infrastruktur dan banjir, hujan lebat ini juga mengingatkan kita akan pentingnya persiapan dalam menghadapi musim hujan. Pemerintah setempat sebaiknya mempercepat penanganan kerusakan jalan dan sistem drainase. Masyarakat juga perlu waspada terhadap potensi bencana lain, seperti longsor dan kerusakan lainnya. Dengan kerjasama semua pihak, dampak bencana bisa dikurangi dan masyarakat dapat melanjutkan kehidupan dengan lebih aman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan